Apakah Tidak Bisa Mencium Bau Berarti Terinfeksi Covid-19? Ini Penjelasan Dari dr. Tirta

- 15 Agustus 2021, 20:34 WIB
dr. Tirta menjelaskan bahwa Anosmia tidak hanya terjadi pada pasien penderita Covid-19 saja.
dr. Tirta menjelaskan bahwa Anosmia tidak hanya terjadi pada pasien penderita Covid-19 saja. /Tangkapan layar YouTube/ Tirta PengPengPeng



SRAGEN UPDATE – Adanya Covid-19 membuat banyak orang menjadi lebih cemas akan sebuah perubahan kecil dalam tubuhnya. Terutama apabila mereka tiba-tiba tidak bisa mencium bau apa pun.

Apakah tidak bisa mencium bau secara tiba-tiba selalu identik dengan Covid-19? Beginilah penjelasan yang dipaparkan oleh dr. Tirta.

Hilangnya indra penciuman itu disebut sebagai anosmia.

Anosmia terjadi akibat adanya gangguan pada sel saraf penciuman. Biasanya sering dialami jika sedang pilek, penyakit sinus, penyakit pada tulang atau rongga hidung.

Hal itu bisa disebabkan oleh infeksi, tumor, cedera kepala, dan lain sebagainya.

Ketika indra penciuman tidak aktif, maka indra perasa juga akan ikut tidak aktif.

Baca Juga: Park Bo Gum Kaya Julukan, Dijuluki Menantu Nasional, Apa Alasannya?

“Anosmia tidak hanya terjadi pada Covid-19,” jelas dr. Tirta.

Pernyataan itu diulangi olehnya sebanyak dua kali.

“Covid itu gejalanya khas, karena dia menyerang pernafasan bawah dan atas pasti gejalanya gabungan. Ada batuk, tetapi dahaknya tidak bisa keluar, demam, nyeri sendi, nyeri telan, dan anosmia.”

Maka anosmia hanya salah satu dari ciri-ciri terjadinya Covid-19.

Anosmia juga terjadi di polip, polip adalah sebuah penyakit ketika ada peradangan yang terus-menerus di mukosa hidung, sehingga akan terjadi pembengkakan yang bernama polip.

Polip bahkan bisa menyebabkan pilek yang berdarah dan rasa nyeri yang teramat sangat di pangkal hidung.

Baca Juga: Fakta-fakta Park Bo Gum Sebelum Debut, Perjuangan Anak Piatu Hingga Sering Ikut Student Exchange

Karena ada polip di dalam hidung maka tidak akan bisa mencium aroma apa pun.

Selain terjadi di polip, anosmia juga terjadi apabila memiliki sinusitis yang kronis.

Sinusitis merupakan peradangan pada sinus.

Sinus adalah rongga-rongga berisi udara yang akan membuat tengkorak menjadi lebih ringan atau tidak berat.

Biasanya dalam sinus ada cairan yang membasahi silia dan mengalir terus, apabila cairan tersebut mampet maka terjadi peradangan sinus yang bernama sinusitis.

Apabila terjadi sinusitis maka lendirnya berwarna hijau dan bau, oleh karena itu orang yang menderita sinusitis akan mencium bau yang amis dan tidak bisa mencium bau-bauan.

Selain itu anosmia juga terjadi ketika hidung terluka, mimisan tanpa sebab, rinitis alergi, septum, dan lain sebagainya.

“Anosmia bisa terjadi di banyak penyakit, terutama penyakit saluran pernapasan atas.”

Baca Juga: Tersangka Melakukan Pelanggaran Hukum, Seungri BIGBANG Menerima Hukuman Penjara Selama 3 Tahun

Bagaimana cara membedakannya dengan Covid-19?

Harus disesuaikan dengan gejalanya yang lain, apabila hanya mengalami anosmia saja maka belum tentu itu bagian dari ciri-ciri Covid-19.

Namun, apabila disertai dengan gejala yang lain seperti demam, batuk, nyeri telan, dan lainnya maka itu bisa jadi Covid-19.

“Bahkan silia kotor aja bisa jadi anosmia,” jelas dr. Tirta dikutip SRAGEN UPDATE dari kanal YouTube Tirta PengPengPeng.

Anosmia tidak bisa diobati dengan obat, tetapi bisa memakai terapi Smell Training.***

Editor: Yesa Novianti Putri Ashari

Sumber: YouTube Tirta PengPengPeng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah