Apa Itu Santet? Kalian Harus Berhati-hati, Kenali 6 Ciri-ciri Orang Terkena Santet Beserta Cara Mengatasinya!

 

SRAGEN UPDATE – Apa itu santet? Mungkin sebagian orang masih bertanya-tanya apakah hal itu nyata atau hanya bualan semata.

 

Beberapa orang mungkin ada yang berpikir santet hanya ada di dalam film atau drama, namun sebagian orang bisa saja berpikir beda terutama bagi yang merasa pernah mengalaminya.

 

Berikut ini salah satu Youtuber bernama Fitri Ika di akunnya yang bernama Fitka Channel membagikan bahasan mengenai santet.

 

Tidak hanya mengenai apa itu santet, namun Fitri Ika juga memberi penjelasan mengenai ciri-ciri orang yang terkena santet dan juga cara mengatasinya.

 

 

“Santet adalah upaya untuk menyerang target (seseorang) dengan menyalahgunakan ilmu ghaib dari jarak jauh melalui perantara sebuah benda,” ucap Fitri Ika.

 

Berdasarkan ucapan Fitri Ika, kita bisa menyimpulkan bahwa santet adalah perbuatan jahat atau tidak baik. Bahkan sudah pasti merugikan orang lain yang menjadi target.

 

Kembali membahas tentang apa itu santet, benda yang biasa digunakan sebagai perantara antara lain adalah boneka, paku, pisau, kawat, beling, silet, dan benda sejenis yang bisa digunakan untuk menyakiti.

 

Biasanya target yang akan disakiti adalah bagian tubuh atau bisa juga di seluruh tubuh. Lalu bagaimana kita tahu seseorang sedang terkena santet? Berikut ini penjelasan lanjutan dari Fitri Ika mengenai ciri-cirinya.

 

 

 

Misalnya, biasanya seseorang ini ceria, suka senyum dan ramah tiba-tiba gampang emosi. Mudah tersinggung bahkan hanya karena hal kecil yang intinya tidak seperti biasanya.

 

Hal yang menonjol adalah, biasanya emosi yang ia keluarkan itu tanpa dasar atau sebab yang jelas.

 

 

Wajar jika ada penyebabnya, namun seseorang yang terkena santet biasanya merasakan gelisah dan takut tanpa sebab apa pun.

 

Di dalam dirinya ada perasaan seplah-olah diikuti dan diperhatikan hingga merasa tidak nyaman di manapun ia berada.

 

 

Perasaan gelisah berlanjut sampai malam hari, dan tentu saja itu membuatnya sulit tidur meskipun tanpa sebab. Seperti insomnia namun tidak bisa diobati atau diatasi dengan berbagai cara.

 

 

Setiap kali sedang tidur ia selalu mengalami mimpi buruk, dan itu terjadi secara berulang dengan mimpi yang sama. 

 

 

Ketika ia bangun tidur, tubuhnya terasa berat dan tubuh rasanya sakit semua atau pegal. Rasa malas untuk melakukan apa pun juga menghampiri karena didukung kondisi tubuh yang seperti itu.

 

Meskipun tidak melakukan kegiatan apa pun, entah mengapa tubuh tetap terasa berat dan lelah seperti orang sudah bekerja sangat keras.

 

 

 

Di dada, tangan, kaki atau bagian tubuh lainnya merasakan sakit dan tidak sembuh meskipun sudah diobati. Bahkan ketika diperiksakan ke dokter, tidak ada gejala penyakit apa pun yang muncul.

 

Kemungkinan hanya akan didiagnosa kecapean atau semacamnya, meskipun sebenarnya yang dirasa adalah hal yang sangat menyakitkan.

 

“Jika kamu hanya merasakan satu atau dua dari ciri-ciri di atas, maka kemungkinan itu bukan santet. Namun, jika kamu merasakan semuanya, maka ada kemungkinan itu terkena santet,” ucap Fitri Ika di tengah penjelasannya.

 

Setelah membaca ciri-ciri seseorang yang terkena santet seperti di atas, mungkin penting juga bagi kita untuk mengetahui cara pencegahan untuk melindungi diri atau menghindarinya. Berikut ini penjelasan lanjutan dari Fitri Ika.

 

 

Semua hal di dunia ini sudah pasti atas kehendak Tuhan, maka dari itu tempat berlindung terbaik adalah kepada-Nya. 

 

Caranya adalah dengan rajin atau tekun beribadah, karena hal itu membuat kamu dekat dengan Maha Pencipta dan ilmu hitam pun tidak akan bisa mendekat.

 

Pastikan garam yang digunakan tidak mengandung iodium. Gunakan garam laut atau yang biasa disebut orang Jawa sebagai uyah grasak. Tabur di depan rumah pada saat menjelang maghrib sambil dibacakan doa-doa.

 

 

Jika garam ditabur di hampir malam hari, maka air leri disiramkan di depan rumah pada pagi hari. Jangan lupa untuk membacakan doa-doa juga.

 

Ini adalah cara melindungi diri secara ghaib, yaitu mempagari diri dengan amalan-amalan tertentu. Bisa dalam bentuk wirid atau doa.

 

Kamu bisa melakukannya dengan membaca sholawat atau doa keselamatan yang intinya adalah untuk melindungi diri sendiri. 

 

Kembali lagi karena doa ini adalah suatu hal yang ada hubungannya dengan Tuhan. Bagaimanapun, penolong terbaik adalah Tuhan Yang Maha Esa.

 

 

 

Bukan tidur langsung di lantai, namun kamu bisa tetap menggunakan alas tikar atau sejenisnya. Disarankan alasnya pun tidak terlalu tebal seperti kasur yang tinggi.

 

Karena ada atau sebagian ilmu santet yang tidak bisa menembus ketika badan berhubungan langsung dengan lantai atau tanah. Itu pun tidak perlu dilakukan setiap hari, karena kesehatan perlu dijaga selain dari santet.

 

 

Pohon Bidara dipercaya sebagai tanaman yang tidak disukai oleh jin dan dianggap racun olehnya. Jika kamu menanam Bidara di depan rumah, kemungkinan santet yang akan datang akan dihadang oleh tanaman tersebut dan tidak sampai pada target.

 

 

Tidak sembarang aksesoris, namun bahan yang digunakan pun harus pilihan. Bisa dalam bentuk gelang atau kalung, namun bahannya dari kayu Liwung, Setigi, Nagasari, atau Minging yang merupakan anti ular.

 

 

Kondisi diri juga berpengaruh termasuk emosi yang kamu miliki. Karena orang yang sedang emosi sangat mudah untuk dimasuki hal negative seperti santet.

 

Disarankan untuk menjadi orang yang legowo, ikhlas dan tidak mudah marah. Karena sifat tersebut akan sulit dimasuki energi negatif.

 

 

 

Orang yang tidur setelah ashar biasa dipercaya akan membuat seseorang gendeng (gila) menurut orang Jawa. Lalu setelah maghrib, itu adalah waktu dimana jin sedang memiliki energi yang sangat kuat.

 

 

Pelaku santet biasanya adalah orang yang dendam, sakit hati, atau iri. Maka dari itu hal yang harus kamu lakukan jika tidak ingin disantet adalah usahakan tidak menyakiti orang lain dalam bentuk perbuatan maupun perkataan.

 

Itulah penjelasan mengenai santet dari Youtuber Fitri Ika, semoga kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik supaya tidak menyakiti orang lain atau sebaliknya.***