"Masalah kehidupan sosial pun bisa memunculkan keinginan orang untuk mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri, misalnya karena stress berat akibat menghadapi sakit parah menahun, kondisi ekonomi yang kurang dalam waktu yang berkepanjangan, putus cinta, gagal dalam kehidupan akademik maupun karier pun kerap menjadi alasan seseorang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri," jelas Psikolog Lily Puspa.
Menurutnya, seseorang yang memutuskan bunuh diri sebab orang tersebut merasa tidak memiliki alternatif solusi masalah.
Lingkungan sosial dirasa kurang membantu serta karakter pribadi seperti putus asa, sehingga motivasi untuk tetap bertahan dan bangkit dari masalah sulit dilakukan.
Kondisi serupa dapat dialami dari semua usia baik itu remaja maupun orang tua.
Sebab setiap tahapan usia pasti memiliki tantangan tuntutan serta masalah tersendiri yang membutuhkan kemampuan individu dalam mengelola emosi dengan baik, mencari solusi yang tepat dan menjalin hubungan sosial dengan baik.
"Kebetulan kalau saya jarang menangani kasus seperti ini, tapi kalau kita lihat tren nya memang cenderung meningkat ya," sebut Lily.
Sementara Lily juga menambahkan bahwa ternyata pada tahun 2019 WHO mengungkapkan setiap 40 detik ada satu orang yang meninggal dikarenakan bunuh diri.
Bahkan hampir 800 ribu orang bunuh diri dalam kurun waktu 1 tahun tersebut.
Baca Juga: Jumlah Pasti Korban Tragedi Kanjuruhan Tak Ada Kepastian, KontraS Minta Pemerintah Jujur