8 Mitos dan Kesalahpahaman tentang Introvert: Tidak Berani Ambil Risiko dan Mudah Alami Gangguan Mental?

- 25 Desember 2023, 20:46 WIB
8 Mitos dan Kesalahpahaman tentang Introvert: Tidak Berani Ambil Risiko dan Mudah Alami Gangguan Mental?
8 Mitos dan Kesalahpahaman tentang Introvert: Tidak Berani Ambil Risiko dan Mudah Alami Gangguan Mental? /Pikiran Rakyat./

SRAGEN UPDATE - Introvert membenci bersosialisasi, ekstrovert lebih bahagia, dan introvert dan ekstrovert tidak bisa akur? Coba pikirkan lagi.

Introvert sering disalahpahami karena terdapat sejumlah kesalahpahaman umum tentang sifat dan karakteristik mereka.

Beberapa alasan utama melibatkan penafsiran yang dangkal terhadap kepribadian introvert.

Berikut merupakan 7 mitos dan kesalahpahaman tentang introvert:

Baca Juga: Capres Anies Baswedan Tanggapi Candaan Gus Yahya dengan Sikap Bijak: Ikhtiar dan Kerja Keras

1. Hanya Ekstrovert yang Suka Bersosialisasi

Kesalahpahaman umum adalah menganggap introvert sebagai individu ‘anti-sosial’.

Sebenarnya, introvert menikmati bersosialisasi, hanya dengan toleransi sosial yang berbeda.

Meskipun ekstrovert mungkin tampak sebagai sosialita yang selalu aktif, ini tidak selalu mencerminkan keadaan sebenarnya.

Walaupun introvert cenderung lebih memilih waktu sendirian, hal ini sebenarnya memungkinkan mereka terlibat sepenuhnya ketika berada di lingkungan bersama teman-teman.

2. Introvert Tidak Mengambil Risiko

Kesalahpahaman yang sering muncul adalah anggapan bahwa introvert tidak suka mengambil risiko.

Hal ini tidak benar karena pengambilan risiko lebih berkaitan dengan keberanian dan bukan tergantung pada kepribadian.

Baca Juga: Mohamed Salah Ungkap Kekhawatiran dan Determinasi Liverpool: Mengejar Gelar di Tengah Tantangan dan Cedera

Seringkali, label seperti ini dapat menyebarkan informasi yang keliru dan menciptakan persepsi yang tidak sesuai.

Penting untuk memberi introvert kesempatan untuk mengekspresikan diri dan memilih aktivitas yang menarik bagi mereka.

3. Ekstrovert Lebih Bahagia

Ada stereotip bahwa ekstrovert lebih bahagia dibandingkan dengan introvert.

Kebahagiaan sebenarnya terkait dengan sejauh mana Anda merasa nyaman dan bahagia dengan situasi sosial yang Anda hadapi.

Oleh karena itu, baik introvert maupun ekstrovert memiliki peluang yang sama untuk meraih kebahagiaan.

Kunci utamanya adalah mengakui dan merangkul situasi sosial yang sesuai dengan kepribadian masing-masing.

4. Introvert Lebih Mungkin Alami Gangguan Mental

Kesalahpahaman ini menciptakan asumsi bahwa kemampuan berinteraksi sosial yang baik berkaitan dengan risiko gangguan mental yang lebih rendah.

Padahal, faktor risiko untuk gangguan mental melibatkan berbagai variabel.

Baca Juga: Jay Park Melempar Lelucon di Kolom Komentar Postingan Jennie BLACKPINK tentang Pendirian Label Baru

Oleh karena itu, menghubungkan langsung antara keberhasilan berinteraksi sosial dengan tingkat risiko gangguan mental adalah penyederhanaan yang tidak akurat.

5. Ekstrovert Lebih Percaya Diri

Ada pandangan umum bahwa ekstrovert memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi.

Padahal, tingkat kepercayaan diri sebenarnya terkait dengan pengetahuan tentang diri Anda dan kemampuan untuk melakukan apa yang membuat Anda bahagia.

Dalam hal ini, baik introvert maupun ekstrovert memiliki potensi untuk menjadi percaya diri, asalkan mereka melakukan hal-hal yang sesuai dengan keinginan dan kebahagiaan pribadi mereka.

7. Introvert adalah Pendiam

Salah satu kesalahpahaman umum tentang introvert adalah anggapan bahwa mereka selalu pendiam.

Padahal, ini lebih berkaitan dengan preferensi lingkungan tempat mereka merasa paling berkembang.

Sering kali, introvert yang tampak diam dalam pengaturan kelompok besar dapat menjadi sangat berbicara dan bersemangat dalam pengaturan yang lebih kecil dan nyaman.

Oleh karena itu, menilai introvert hanya berdasarkan pengalaman di kelompok besar dapat menyampaikan gambaran yang keliru tentang kepribadian mereka.

Baca Juga: K-pop Terdiri dari Beragam Genre, Ternyata Ini Aliran Musik yang Paling Tidak Populer di Korea

8. Introvert dan Ekstrovert Bisa Akur

Kebenaran sejatinya adalah bahwa tidak ada batasan ketat antara introvert dan ekstrovert, dan keduanya dapat menikmati berbagai bentuk interaksi sosial.

Tidak ada suatu aturan baku yang mengatakan bahwa introvert hanya dapat bersosialisasi dengan introvert atau sebaliknya.

Manusia memiliki preferensi sosial yang bersifat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan situasi tertentu.

Kunci untuk menciptakan hubungan yang baik adalah memberi setiap individu kesempatan untuk berpartisipasi dalam interaksi sosial sesuai dengan kenyamanan mereka.

Demikian 7 mitos dan kesalahpahaman tentang introvert yang dilansir oleh SragenUpdate.com dari Healthline.***

Editor: Inayah Nurfadilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah