Psikolog HIMPSI Sarankan Tunda Pernikahan untuk Cegah Baby Blues: Persiapan Psikologis Penting bagi Calon Ortu

- 30 Januari 2024, 21:35 WIB
Psikolog HIMPSI Sarankan Tunda Pernikahan untuk Cegah Baby Blues: Persiapan Psikologis Penting bagi Calon Ortu
Psikolog HIMPSI Sarankan Tunda Pernikahan untuk Cegah Baby Blues: Persiapan Psikologis Penting bagi Calon Ortu /Google

Ia juga mencatat tiga periode penting selama masa nifas, yaitu taking in pada hari pertama hingga hari ketiga, taking hold dari hari ketiga hingga ke-10, dan letting go hingga sekitar minggu keenam.

Selain itu, penting untuk tidak menghakimi pilihan ibu dalam melahirkan, baik itu melalui persalinan normal maupun operasi sesar.

Baca Juga: Anggota Komisi II DPR RI Minta Polri Lakukan Pengamanan Maksimal di TPS Luar Negeri untuk Cegah Kecurangan

Naftalia menekankan bahwa dukungan pada ibu pasca melahirkan sangat penting, dan bahwa ibu yang bahagia akan berkontribusi pada kesehatan bayi.

Ia juga menegaskan bahwa tidak ada ibu yang sempurna, tetapi yang penting adalah kesediaan ibu untuk menjalani semua proses kehamilan hingga kelahiran.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melaporkan bahwa 57 persen ibu di Indonesia mengalami gejala baby blues atau depresi pasca-melahirkan.

Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memberdayakan para kader Bina Keluarga Balita (BKB) guna mengatasi masalah ini.

Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN, Nopian Andusti, menyatakan bahwa angka tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara dengan resiko baby blues tertinggi di Asia.

Oleh karena itu, peningkatan pengetahuan dan pemahaman kader BKB mengenai kondisi baby blues menjadi sangat penting.

Baca Juga: 6 Hal Ini Disesali Penggemar K-pop Ketika Mengeluarkan Uang untuk Mendukung Idolnya

Halaman:

Editor: Inayah Nurfadilah

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah