Waspada! Ini Risiko Terkena Omicron Berdasarkan Status Vaksinasi

4 Januari 2022, 10:29 WIB
Ilustrasi virus varian Omicorn. Satgas Covid-19 Provinsi Riau menjelaskan perbedaan antara Covid-19 varian Omicron dengan Delta /Pexels @cdc/

SRAGEN UPDATE – Varian Omicron Covid-19 mulai masuk ke Indonesia dan telah menginfeksi beberapa orang di tanah air.

Hingga saat berita ini ditulis, ada 152 pasien Omicron yang terdeteksi di Indonesia dengan bermacam-macam gejala.

Gejala Omicron di Indonesia antara lain, sakit kepala, pilek, bersin, sakit tenggorokan, kehilangan penciuman, batuk terus menerus, dan kelelahan.

Varian ini bisa menimbulkan pengaruh yang berbeda tergantung pada vaksin yang telah mereka dapatkan status vaksin mereka, seperti yang dikatakan oleh dokter Craig Spencer dari New York City.

Craig Spencer yang berafiliasi dengan Columbia University menyebutkan bahwa mereka yang telah menerima vaksin Moderna atau mRNA dosis ketiga, vaksin Pfizer, dan dosis dua vaksin Johnson & Johnson memiliki risiko paling rendah terkena varian Omicron.

Baca Juga: Inilah Alasan Kenapa Tom Holland Jahit Kostum Spiderman Sendiri Bukan Pakai Tony Stark Kaitannya Dengan Venom

Menurt Craig Spencer, orang yang termasuk dalam kategori penerima booster hanya merasakan gejala ringan. Dari banyaknya kasus, pasien yang pasien ini hanya mengalami sakit tenggorokan, kelelahan dan nyeri otot.

“Tidak ada kesulitan bernapas. Tidak ada sesak napas. Semua hanya merasa sedikit tidak nyaman dan baik-baik saja,” kata Spencer seperti dikutip dari Medicine Daily.

Kemudian, mereka menyelesaikan dosis utama vaksin Moderna dan Pfizer juga memiliki gejala ringan, tetapi mereka mengalami lebih banyak gejala daripada penerima suntikan booster.

“Lebih Lelah. Lebih dendam. Lebih banyak batuk. Sedikit menyedihkan secara keseluruhan. Tapi tidak sesak napas. Tidak ada kesulitan bernapas. Sebagian besar baik-baik saja,” kata Spencer.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer 4 Januari 2022, Cinta: Terlalu Lama mengagumi Seseorang, Ayo Segera Move-on

Gejala yang dialami oleh penerima vaksin J & J mengalami gejala yang lebih buruk daripada penerima vaksin Moderna dan Pfizer yang melakukan vaksinasi penuh.

Dokter Spencer mengatakan bahwa pasien dalam sub-kategori ini mengalami demam selama beberapa hari. Mereka merasa Lelah dan lemah, selain itu mereka juga menderita sesak napas. Ada pula yang disertai dengan batuk, tetapi tidak sampai mengancam jiwa.

Sementara, orang yang tidak menerima vaksin sama sekali termasuk dalam kondisi paling parah apabila terkena Omicron. Spencer mengatakan Sebagian besar pasien yang dirawat di rumah sakit tidak menerima vaksinasi sama sekali.

Baca Juga: All of Us Are Dead, Serial Pendatang Baru Netflix yang Siap Temani Januarimu 

Pasien yang termasuk kategori ini mengalami sesak napas, kadar oksigen mereka juga turun drastis, sehingga membutuhkan tambahan oksigen untuk bernapas secara normal dan teratur.

Spencer menambahkan kondisi ini selaras dengan data lokal dan nasional yang menunjukkan populasi tidak vaksinasi memiliki risiko tertinggi menderita Covid-19 parah, membutuhkan rawat inap dan meninggal karena virus SARS CoV-2.***

Editor: Yesa Novianti Putri Ashari

Tags

Terkini

Terpopuler