Di Perpanjang! Masjid Raya Al Jabbar Masih di Tutup sampai 1 Ramadhan 2023: Simak Penjelasan Pemprov Jabar

20 Maret 2023, 09:03 WIB
Di Perpanjang! Masjid Raya Al Jabbar Masih di Tutup sampai 1 Ramadhan 2023: Simak Penjelasan Pemprov Jabar /Pikiran Rakyat/Hilmy Farhan /

SRAGEN UPDATE – Masjid Raya Al Jabbar yang terdapat DI kota bandung yang sedang viral ini sedang di tutup sejak 27 Februari hingga 13 Maret 2023.

 

Namun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat memutuskan untuk memperpanjang penutupan Masjid Raya Al Jabbar dari jadwal semula.

Alasannya karena berbagai pertimbangan.

Baca Juga: Ingin Kontrak Kim Min Jae, Manchester United Siap Lepas Duo Bek Harry Maguire dan Victor Lindelof?

Rencananya pembukaan kawasan Masjid Raya Al Jabbar ditunda sampai 1 Ramadhan 1444 Hijriah nanti.

Namun, pembukaan kembali masjid tersebut meleset dari jadwal karena Pemprov Jabar ingin memaksimalkan proses penataan dan pemeliharaan kawasan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja mengatakan alasan pihaknya untuk memperpanjang penutupan sementara Masjid Raya Al Jabbar.

Dia mengatakan, perpanjangan waktu untuk penataan dan pemeliharaan tersebut dilakukan untuk kenyamanan beribadah dan menghadirkan pelayanan yang baik saat Ramadhan nanti.

"Hal ini dilakukan agar saat Bulan Ramadhan tiba, masyarakat dapat beribadah di Masjid Raya Al Jabbar dengan tenang, tertib, dan nyaman," ucap Setiawan di Kota Bandung, Jumat, 10 Maret 2023, dikutip dari keterangan resmi Pemprov Jabar.

 

Dia mengatakan bahwa selama pihaknya menutup Masjid Al Jabbar, mereka melakukan penataan dan pemeliharaan di semua aspek.

Di antaranya melakukan perbaikan kerusakan di sejumlah kawasan akibat tingginya jamaah yang datang, kolam retensi, pemeliharaan taman tematik serta area luar dan dalam masjid.

Baca Juga: 14 Quote Ustadz Hanan Attaki tentang Keimanan dan Pengembangan Diri, Sederhana tapi Menyentuh

"Hampir semua aspek kita lakukan penataan, perbaikan, dan pemeliharaan. Perbaikan dan penataan Kawasan Al Jabbar terutama dilakukan agar pada saat Bulan Ramadhan, jemaah bisa khusyuk beribadah tanpa gangguan keamanan dan ketertiban," ujarnya.

Setiawan mengatakan bahwa masyarakat bisa memberikan pengertian atas perpanjangan penutupan semetara Masjid Raya Al Jabbar.

Selain itu Setiawan juga menyampaikan permohonan maaf atas hal tersebut.

"Insyaallah setelah penataan dan pemeliharaan ini selesai, jemaah dapat kembali datang ke Al Jabbar dan beribadah dengan tertib, aman, dan nyaman, khususnya di Bulan Suci Ramadhan," ucap Setiawan.

Lalu kapan 1 Ramadhan akan datang?

 

Penetapan 1 Ramadhan 2023, masih menunggu hasil Sidang Isbat Awal Ramadhan yang digelar Kementerian Agama pada 22 Maret 2023.

Oleh karena itu, pembukaan kembali Masjid Raya Al Jabbar akan kembali diumumkan setelah adanya penetapan awal Ramadhan 2023 oleh pemerintah.

Baca Juga: 4 Fakta Kemenangan Fajar-Rian di All England 2023: Salah Satunya Kalahkan Juara All England Tahun Lalu

Agar tidak terjadi kesemrawutan jamaah yang di akibatkan oleh PKL, Pemprov Jabar menyiapkan lahan 1 hektar khusus PKL.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya akan memberi solusi perihal masalah kesemrawutan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di kawasan Masjid Raya Al Jabbar.

Dia menyebutkan akan menyiapkan lahan khusus sekitar 1 hektar untuk mengatasi masalah tersebut. "Sekitar satu hektar di seberang masjid itu akan jadi solusi.

PKL akan ditampung di sana dengan suasana yang lebih tertib," kata Ridwan Kamil, di Bandung, Kamis, 2 Maret 2023.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil itu mengatakan, pihaknya tidak melarang PKL berjualan di sekitar Masjid Al Jabbar.

 

Namun, Ridwan Kamil mengharapkan pedagang harus bisa tertib, tertata, serta mematuhi aturan yang diberikan oleh petugas setempat.

Salah satunya para PKL diprioritaskan berasal warga lokal sekitar Masjid Al Jabbar.

Baca Juga: Anime Blue Lock Episode Akhir 24: Inilah Prediksi, Tanggal, dan di Mana Menontonnya

"PKL itu boleh, tapi yang diprioritaskan adalah warga lokal. Kemarin terdeteksi banyak PKL bukan warga setempat. Karena ramai jadi kedisiplinan tidak terkendali," kata Kang Emil, dikutip dari Antara.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Tags

Terkini

Terpopuler