Termasuk Eks Bhayangkara FC, Skuad Persib Bandung dan Bobotoh Lakukan Doa Bersama, Damai Itu Indah

6 Oktober 2022, 06:11 WIB
Termasuk Eks Bhayangkara FC, Skuad Persib Bandung dan Bobotoh Lakukan Doa Bersama, Damai Itu Indah /

SRAGEN UPDATE – Buntut tragedi Kanjuruhan, skuad Persib Bandung dan civitas akademika ITB mengikuti acara “Doa Bersama untuk sepakbola Indonesia”.

Pelaksanaan doa bersama dilakukan di Masjid Salman ITB, Rabu, 5 Oktober 2022 dan dihadiri oleh sejumlah pemain Persib Bandung

Pemain Persib Bandung yang hadir yaitu Achmad Jufriyanto, Fitrul Dwi Rustapa, Robi Darwis, Ridwan Ansori, Bayu Mohamad Fiqri, Kakang Rudianto, Teja Paku Alam, Ferdiansyah, dan Arsan Makarin.

Baca Juga: WARNING! Persib Bandung ‘Kehilangan’ Sosok 23 Tahun, Luis Milla Sebut Masalah Besar dan Siapkan Alternatif

Acara ini bertujuan untuk memanjatkan doa kepada korban dan keluarga yang ditinggalkan pada insiden Kanjuruhan.

Doa bersama diawali dengan shalat Magrib berjamaah kemudian tausiyah dari Ustadz Handy Bonny.

Setelah itu ditutup dengan doa dan shalat isya berjamaah.

Dewan Pakar Salman ITB, Budhiana Kartawijaya menyebut sepakbola tidak layak menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.

Menurutnya, sepakbola seharusnya jadi ladang yang menghibur dan menyehatkan.

“Selembar nyawa jauh lebih berharga dari satu pertandingan olahraga apapun,” ujar Budhiana. 

Baca Juga: 8 Cara Menghentikan Kekerasan dalam Rumah Tangga yang Perlu Dipahami oleh Korban dan Masyarakat

Ia menyampaikan, lawan tanding bukan sebagai musuh melainkan mitra dalam upaya meningkatkan fisik dan mental.

Demikian para suporter tim satu dengan yang lain tidak selayaknya bermusuhan, akan tetapi saling memperkuat tali persaudaraan.

Sementara itu, Kapten Persib Bandung Achmad Jufriyanto menuturkan harapannya imbas insiden yang terjadi saat ini.

Menurut eks Bhayangkara FC itu, perbaikan dalam segala hal harus dilakukan termasuk suporter.

Pemain yang akrab disapa Jupe ini juga menyebut pengaruhnya bagi tim bila para suporter tidak menunjukkan suatu keharmonisan.

Baca Juga: Pikun Bisa Serang Orang yang Masih Muda? Dokter Spesialis Saraf Beberkan Penyebab dan Penanggulangannya

“Akan enak dilihat Aremania datang ke Surabaya. Bobotoh ke Jakarta, Jakmania ke Bandung, Bonek ke Malang, atau suporter lainnya. Damai itu indah, dan enak pastinya dengan situasi itu,” ucapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh penceramah dalam acara tersebut Ustadz Handy Bonny yang turut berduka atas tragedi yang melibatkan suporter Arema.

Menurutnya, satu nyawa masih terlalu mahal untuk sebuah pertandingan sepakbola.

Ia pun berharap kejadian ini dapat mendatangkan hikmah dan pelajaran untuk masa yang akan datang.

Baca Juga: 6 Ucapan Menolak Ajakan Orang Lain dengan Sopan Tanpa Harus Merasa Bersalah

“Terlalu mahal satu nyawa untuk kebangkitan sepakbola. Semoga ini yang terakhir,” ucapannya.***

Editor: Kiki Widayanti

Sumber: Persib.co.id

Tags

Terkini

Terpopuler