SRAGEN UPDATE - Bukayo Saka, Marcus Rashford dan Jadon Sancho telah menjadi sasaran pelecehan rasial di media sosial, setelah mereka gagal mengeksekusi penalti yang menyebabkan Inggris harus kembali melanjutkan puasa gelar mereka.
Saka, Rashford dan Sancho menjadi algojo tiga penalti terakhir Inggris– dua di antaranya diselamatkan oleh Gianluigi Donnarumma, dengan satu membentur tiang dan melebar – saat Inggris kalah 3-2 dari Italia melalui adu penalti di final Euro 2020, Minggu dini hari tadi.
Pasca kekalahan tersebut, ketiga pemain ini sontak menjadi sasaran amarah suporter Inggris yang meluapkan kekecewaan mereka dengan bahasa dan emoji yang bernada rasis di akun media sosial masing-masing pemain.
Baca Juga: Spoiler! 3 Hubungan Aktor di The Penthouse 3 Patut Diawasi
Federasi Sepak Bola Inggris, FA menyayangkan kejadian ini dan mengutuk segala bentuk rasisme yang ditujukan kepada pemain Inggris. Melalui akun Twitter resmi mereka, FA tegas menyampaikan sikapnya tersebut.
“FA sangat mengutuk semua bentuk diskriminasi dan terkejut dengan rasisme online yang ditujukan pada beberapa pemain Inggris kami di media sosial.”
“Kami tidak dapat menjelaskan bahwa siapa pun di balik perilaku menjijikkan seperti itu tidak diterima untuk mengikuti tim. Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk mendukung para pemain yang terkena dampak sambil mendesak (langkah) hukuman seberat mungkin bagi siapa pun yang bertanggung jawab.”
Baca Juga: Amalan Sunnah di 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah Menurut Ustadz Somad
“Kami akan terus melakukan segala yang kami bisa untuk menghapus diskriminasi dari sepak bola, tetapi kami memohon pemerintah untuk bertindak cepat dan membawa undang-undang yang sesuai sehingga penyalahgunaan ini memiliki konsekuensi kehidupan nyata.”