Seperti ponsel, masyarakat Jepang mendonasikan benda tersebut untuk dikumpulkan.
Benda-benda elektronik yang tidak terpakai lain juga dikumpulkan untuk kemudian dilakukan pemrosesan.
Baca Juga: Kabar gembira untuk warga UMKM Sragen, Bantuan Bagi Pelaku Usaha Mikro (BPUM), begini caranya!
Berawal dari tahap klasifikasi, lalu pembongkaraan, peleburan, sampai pada tahap pencetakan.
Medali yang berhasil dicetak tersebut digabungkan dengan kalung dengan logo Olimpiade Tokyo 2020.
Karena sudah berubah bentuk, medali yang berawal dari sampah elektronik hasil donasi ini menjadi bentuk yang lebih berharga, terlebih untuk para atlet yang memengkannya.
Selama dua tahun melakukan program ini, Jepang berhasil memproduksi sekitar 5.000 medali untuk diperebutkan atlet-atlet dari seluruh negara di dunia.***