Kesaksian Mengerikan Abel Camara Soal Tragedi Kanjuruhan, Hingga Meninggalnya Korban Dipelukan Pemain Arema FC

- 5 Oktober 2022, 07:24 WIB
Kesaksian Mengerikan Abel Camara Soal Tragedi Kanjuruhan, Hingga Meninggalnya Korban Dipelukan Pemain Arema FC
Kesaksian Mengerikan Abel Camara Soal Tragedi Kanjuruhan, Hingga Meninggalnya Korban Dipelukan Pemain Arema FC /instagram @abel_camara30

SRAGEN UPDATE – Sejumlah pihak mulai memberikan kesaksiannya terkait tragedi mengerikan di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Seperti diketahui, Indonesia dibuat berduka dengan ratusan korban yang berjatuhan usai pertandingan Arema FC vs Persebaya.

Penyerang Arema FC, Abel Camara turut memberikan kesaksian tentang keriuhan yang terjadi hingga sampai ke ruang ganti.

Baca Juga: Hasil Inter vs Barcelona, Gol Calhanoglu Benamkan Asa Barcelona Menuju Champion

Menurut Abel Camara, Mereka menampung sejumlah korban yang terkena gas air mata.

Kemudian mendapati korban dalam keadaan tidak bernyawa.

“Sejak saat itu kami mulai mendengar teriakan, tembakan, orang saling dorong.

Kami menampung orang-orang di dalam ruang ganti yang terkena gas air mata, dan meninggal tepat di depan kami,” kata Abel Camara.

Dari keterangan Abel, total tujuh hingga delapan orang ditampung di ruang ganti.

“Kami memiliki sekitar tujuh atau delapan orang yang akhirnya meninggal di ruang ganti,” tambahnya.

Selain itu, Kesaksian juga diberikan pelatih kepala Arema FC Javier Roca.

Menurut Roca setelah menghadiri konferensi pers, ia merasakan beban dan tanggung jawab yang sangat berat.

Mantan pelatih Persik Kediri itu mengaku tidak menyangka kejadian mengerikan itu dapat terjadi.

Baca Juga: Daftar Turnamen Bulu Tangkis Oktober 2022, Ada Malang Indonesia International Challenge dan Denmark Open

“Saya hancur secara mental, saya merasakan beban yang sangat berat, bahkan tanggung jawab.

Kami tidak mengira ini akan terjadi, para pemain memiliki hubungan yang baik dengan para penggemar.

Ketika saya kembali dari konferensi pers para pemain lewat dengan korban di tangan mereka,” ungkap Javier Roca.

Roca juga menceritakan situasi mengerikan di ruang ganti.

Menurut pelatih asal Chili itu korban lalu lalang untuk dirawat tim dokter.

Bahkan ada sejumlah suporter yang meninggal di pelukan pemain.

Baca Juga: Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia U17 di Kualifikasi Piala Asia 2023

“Yang paling mengerikan adalah ketika korban masuk untuk dirawat oleh tim dokter (di ruang ganti).

Sekitar dua puluh orang masuk dan empat meninggal.

Ada suporter yang meninggal di pelukan pemain,” kata Roca.

Tragedi Kanjuruhan benar-benar menyisakan duka bagi sepakbola Indonesia.

Rasanya satu nyawa sudah begitu banyak dibanding sebuah pertandingan sepakbola terlebih ratusan jiwa.

Lingkupnya bahkan bukan hanya sekedar sepakbola melainkan sudah menjadi kesedihan seluruh bangsa Indonesia.

Baca Juga: Dunia Memanas, Korea Utara Kirimkan Rudal Balistik ke Arah Jepang

Buntut kejadian tersebut, PT LIB selaku operator BRI Liga 1 secara resmi menghentikan kompetisi hingga waktu yang tidak ditentukan.

Langkah itu diambil sembari pelaksanaan investigasi terkait Tragedi Kanjuruhan.***

Editor: Kiki Widayanti

Sumber: Instagram @timnasindonesiainfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah