Baca Juga: Erik ten Hag Marah dengan Kebencian yang Ditujukan Terhadap Fernandes: Itu Menyedihkan
Namun, risiko-risiko yang terkait jauh lebih besar daripada manfaat yang diharapkan.
Doping dapat membahayakan kesehatan fisik, mental, dan emosional para pemain.
Tekanan dari persaingan dalam sepak bola modern sering kali mempengaruhi para pemain, terutama para bintang muda, untuk menggunakan doping.
Mereka merasa perlu untuk mempertahankan tingkat performa yang tinggi atau mempercepat proses pemulihan dari cedera.
Dalam dunia sepakbola, pengujian acak terhadap pemain sering dilakukan untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan anti-doping.
Baca Juga: Perburuan Xabi Alonso: Liverpool Tetap Tenang Meski Klub Lain Menunjukkan Ketertarikan
Pemain yang terlibat dalam pelanggaran aturan tersebut dapat dikenai sanksi mulai dari denda hingga penangguhan dalam pertandingan.
Pada Februari 2023, FIFA merilis laporan anti-doping terbaru mereka untuk musim 2021/2022 yang menunjukkan bahwa sebanyak 2.921 tes pengendalian doping dilakukan dalam 11 kompetisi yang diorganisasi oleh FIFA.
Hanya enam dari hasil tes tersebut yang menghasilkan ‘temuan analitik yang merugikan’.