Bukan Tanpa Alasan, Fir’aun Bangun Piramida untuk Melihat Ini

18 Januari 2022, 15:34 WIB
Piramida sebagai ciri khas negeri Mesir /traveltriangle.com

 

SRAGEN UPDATE -  Pembangunan Piramida yang berlokasi di Mesir, didirikan oleh raja yang bengis dan zalim pada masanya, yaitu Fir’aun.

Piramida Mesir, termasuk keajaiban dunia dengan kontstruksi bangunan berpondasi balok batu yang ditumpuk ke atas dan berbentuk limas segi empat.

Piramida digunakan sebagai makam raja-raja serta bangsawan Mesir kuno, yang dimumikan dan dimasukkan ke dalam peti mati khas peradaban tersebut.

Tak hanya jasad yang dikubur, namun juga beserta harta bendanya.

Tujuan Fir’aun membuat Piramida ternyata telah dituliskan dalam Al-Quran.

Baca Juga: Mengenal Egg Freezing atau Pembekuan Sel Telur yang Dilakukan Luna Maya

Dan berkata Fir’aun: “Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui Tuhan Bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Haman Untukku tanah liat, kemudian buatkan lah Untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta,” (QS. Al-Qashash: 38)

Ayat tersebut menunjukkan, bahwa Fir’aun membangun Piramida untuk melihat Tuhan Nabi Musa as.

Ia ingin membuktikan, apakah Tuhannya ada atau tidak.

Hal yang menarik dari QS. Al-Qashash: 38 adalah dituliskannya, “Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat, kemudian buatkanlah untukku bangunan tinggi”.

Dalam ayat ini disebutkan secara lugas, bahwa asal pembuatan Piramida adalah dari tanah liat yang dibakar.

Jelas, hal tersebut adalah salah satu keajaiban Al-Quran, yang diungkap sains masa kini.

Nabi Muhammad pun tidak pernah ke Mesir dan tidak tahu jika Piramida tercipta.

Baca Juga: Daftar Pemain Timnas Indonesia dalam Uji Coba FIFA Match Day di Bali Januari 2022

Ini membuktikan bahwa Al-Quran adalah wahyu Allah SWT. yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW., Maha Benar Allah dengan segala Firman-Nya.

Bangunan Piramida dirancang oleh Haman, seperti yang disebutkan pada QS. Al-Qashash: 38, saat disebutkan, “Hai Haman”.

Haman dalam buku Bibel, disebutkan adalah pembantu rada di masa Babilonia, sedangkan menurut Al-Quran, Haman adalah pembantu Fir’un yang hidup di zaman Nabi Musa as.

Dikutip oleh SragenUpdate.com, yang dilansir dari kanal Youtube Tafakkur Fiddin, pada 18 Januari 2022.

Profesor Maurice Bucaille, seorang ahli bedah asal Prancis sekaligus sejarahwan hebat, menemukan nama Haman dalam kamus Bahasa Hiroglif.

Haman adalah seorang ang hidup di istana Fir’aun sebagai kepala staff afli pahat batu dan orang yang bertanggung jawab atas bangunan-bangunan besar milih Fi’raun masa itu.

Ibnu Katsir dalam qasasul anbiya menjelaskan, bahwa Haman adalah satu orang yang paling berpengaruh dalam kerajaan Fir’aun.

Ia adalah penasehat sekaligus orang kepercayaan Fir’aun.

Fir’aun yang terkenal zalim itu, mengaku bahwa ia adalah Tuhan.

Bukti ketuhanan yang ia sombongkan adalah dibuatnya Piramida, bangunan tinggi dan megah yang menjulang kelangit.

Baca Juga: (LENGKAP) Kenalan dengan NFT Yuk, Apa Itu NFT? Kegunaan, Karya Apa Yang Bisa Dijual, Marketplace Opensea

Allah SWT. kirimkan belalang, kodok, dan membuat Sungai Nil merah untuk menunjukkan kuasa-Nya, namun tidak dihiraukan Fir’aun.

Fir’aun bahkan menyalahkan Nabi Musa dan pengikutnya, bahwa mereka memberi pengaruh yang buruk dan pembawa sial di Mesir.

Hingga suatu saat terjadi tragedi dimana tongkat Nabi Musa yang bisa berubah menjadi ular, memakan ular-ular palsu para penyihir Mesir.

Fir’aun merasa bahwa ia bukanlah Tuhan, melainkan manusia biasa.

Namun, Haman meyakinkan Fir’aun, bahwa ia adalah satu-satunya Tuhan dan tidak ada Tuhan selain Fir’aun.

Mendengarkan perkataan Haman ia kembali sombong dan memerintahkan Haman untuk membangun bangunan tinggi ke langit, agar ia bisa melihat Tuhan yang dimaksud Nabi Musa.***

Editor: Yesa Novianti Putri Ashari

Tags

Terkini

Terpopuler