Suka Riya Saat Ibadah? Inilah Contohnya Beserta Dalil dan Bahayanya

27 Januari 2022, 11:30 WIB
Suka Riya Saat Ibadah? Inilah Contohnya Beserta Dalil dan Bahayanya /

SRAGEN UPDATE – Riya merupakan salah satu hal yang berdosa dan dilarang Allah apalagi pada saat melakukan ibadah.

Tak hanya di luar salat, ternyata siapapun yang sedang salat bisa melakukan riya baik disengaja maupun tidak disengaja.

Dikutip dari akun YouTube Yufid. TV – Pengajian dan Ceramah Islam, berikut ini adalah hukum riya pada saat melakukan ibadah menurut syariat islam.

Baca Juga: Sinopsis Ending Our Beloved Summer Episode 16, Choi Ung lamar Yeon So pakai Kertas

Dulu Nabi Muhammad SAW pernah mengatakan bahwa riya bisa menjadi salah satu faktor penyebab batalnya ibadah.

Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, bahwa Allah berfirman:

“Aku paling tidak butuh sekutu dalam kesyirikan. Siapa yang melakukan amalan, dan dia menyekutukan Aku dengan selain-Ku dalam amalan tersebut, Aku tinggalkan amal itu dan sekutunya,” (HR. Muslim 7666).

Baca Juga: Spoiler Drakor Ghost Doctor Episode 8:  Orang yang Menabrak Cha Young Min Akhirnya Sadar

Jika biasanya seseorang beribadah untuk mendapatkan perhatian dari Allah melainkan riya tidak menginginkan perhatian Allah SWT.

Tetapi ingin mendapatkan balasan dari manusia contohnya adalah pujian karena sudah melakukan salat lima waktu.

Perlu diketahui hubungan riya dengan ibadah sebenarnya ada 3 macam yaitu bisa dimulai dari motivasi dia untuk beribadah adalah untuk mendapatkan perhatian manusia.

Baca Juga: Spoiler Our Beloved Summer Episode 16: Keputusan Yeon So untuk Hubungannya dengan Choi Ung

Sudah pasti riya ini akan membatalkan ibadah, kemudian kedua niatnya ikhlas tetapi tiba – tiba muncul riya di tengah ibadah.

Dalam hal ini, contohnya seperti belajar alquran, membaca, mengajarkan orang membaca alquran dengan ikhlas sebanyak 1 halaman.

Tetapi karena riya ingin membaca halaman selanjutnya maka itu dinyatakan tidak sah tetapi halaman sebelumnya tetap dianggap sah.

Contoh lain orang memberikan sedekah Rp 50.000 ikhlas tetapi karena ingin diakui dia mulai melakukan sedekah kembali dengan jumlah Rp 100.000.

Kemudian kejadian yang kedua bisa terjadi pada saat sholat lalu membatalkan di akhir karena kehadiran riya.

Contohnya seperti shalat, puasa tetapi di akhir mulai muncul riya, alhasil akan batal semuanya.

Solusinya dia bisa memperbaiki hatinya dan berusaha sebaik mungkin untuk menolak kehadiran riya.

Tetapi pada dasarnya riya akan selalu hilang sebab setiap manusia pasti memiliki sikap riya yang berbeda – beda.

Hal ini berasal dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Allah memaafkan bisikan hati dari umatku. Sampai dia ucapkan atau dia amalkan,” (HR. Bukhari dan Nasai).

Tetapi kemungkinan lain riya bisa muncul tetapi tidak ditolak sama sekali alhasil semua salatnya akan batal.

Contohnya seperti orang yang salat dengan ikhlas lalu di rokaat ketiga dia mulai riya dan tidak berusaha untuk menolaknya.

Hadits ini berasal dari Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Merasa bahagia dengan ibadah yang dia kerjakan, dan merasa sedih karena maksiat yang dia lakukan, maka itulah mukmin,” (HR. Ahmad Turmudzi dan disahihkan Syuaib Al-Arnauth).

***

Editor: Medina Sylvia Riyanto

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler