Waktu Batas Akhir Sahur Puasa Ramadhan, Bolehkah Masih Makan Saat Adzan Subuh? 

1 April 2022, 13:59 WIB
Berikut ini adalah beberapa rekomendasi sholawat yang cocok untuk didengarkan saat sahur di bulan puasa Ramadhan dari Nada Sikkah. // pixabay/Serdar_A

SRAGEN UPDATE - Makan sahur puasa Ramadhan dianjurkan bagi umat Islam yang hendak menunaikan ibadah bulan suci. Pertanyaan mengenai kapan batas makan sahur saat puasa.

Ramadhan 1443 H disambut antusias umat Islam meski di masa pandemi, mungkin banyak yang bertanya perkara kapan batas waktu yang tepat makan sahur puasa Ramadhan.

Puasa Ramadhan merupakan ibadah wajib bagi umat Islam sehingga perlu batas waktu sahur puasa Ramadhan agar dapat berpuasa dan beribadah tanpa keraguan.

Artikel ini berdasarkan An-Nawawi, Al-Majmu’, jilid 6 dijelaskan beberapa poin penting perihal makan sahur, 

Imam An-Nawawi dengan tegas mengatakan bahwa para ulama tidak berselisih jika fajar/subuh sudah tiba sedangkan di mulut seseorang masih ada makanan maka harus dimuntahkan, dan setelah itu dia boleh melanjutkan puasanya.

Baca Juga: Bacaan Lafadz Niat Puasa Ramadhan, Arab, Latin dan Artinya, Beserta Waktu Afdhal Mengucapkannya

Namun jika sengaja ditelan sedangkan dia sudah tahu bahwa fajar/subuh telah tiba maka batallah puasanya. Memang benar ada hadits berikut: 

“Jika salah seorang di antara kamu mendengar adzan sedangkan ia masih memegang piring (makan) maka janganlah ia meletakkannya sehingga ia menyelesaikan hajatnya (makannya).” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Hakim) 

Namun cara memahami hadits diatas harus dibawa kepada pemahaman hadis berikut ini: 

Bahwa Bilal adzan pada waktu malam. Maka Rasulullah SAW bersabda:

”Makan minumlah kalian sampai Ibnu Ummi Maktum adzan. Karena dia tidak akan adzan kecuali setelah terbitnya fajar shadiq”. (HR. Bukhari dan Muslim). 

Sehingga, masih menurut penjelasan Imam AnNawawi, hadits yang membolehkan makan dan minum itu hanya untuk adzan pertama, bukan adzan kedua. 

Baca Juga: Sidang Isbat 1 Ramadhan 2022: Link Live Streaming, Jadwal dan Susunan Acara Jumat 1 April 17.00 WIB

Perlu diketahui bahwa pada zaman nabi dahulu adzan subuh ada dua: Pertama, adzannya Bilal, beliau adzan sebelum masuknya waktu subuh. 

Kedua, adzannya Ibnu Ummi Maktum, beliau adzan ketika waktu subuh sudah masuk. 

Jika mengikuti petunjuk dari pemahaman Imam An-Nawawi diatas, maka hadits pertama diatas difahami jika Bilal adzan sedangkan masih ada aktivitas makan dan minum maka boleh dilanjutkan, karena memang Bilal adzan belum masuk waktu subuh.

Tapi jika yang adzan adalah Ibnu Ummi Maktum, maka beliau adzannya sudah masuk waktu subuh maka jika masih ada makanan di mulut harus dimuntahkan. 

Baca Juga: Punya Hutang? Inilah Cara Membayar Hutang Puasa Bagi Ibu Hamil, Inilah Tanggapan dari Buya Yahya

Hal ini sesuai dengan petunjuk Al-Quran bahwa:

“...dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam” (QS. Al-Baqarah: 187) 

Dan ini jugalah salah satu hikmah mengapa aktivitas sahur itu sebaiknya sudah selesai 10 menit sebelum masuk waktu subuh, agar puasa yang kita lakukan terbebas dari keraguan. 

Disclaimer: artikel ini merujuk pada e-book di Rumah Fiqih Indonesia yang dituliskan kembali oleh penulis.*** 

Editor: Arina Nihayati

Tags

Terkini

Terpopuler