Kapan Lailatul Qadar? Ini Tanda-Tanda Terjadinya Lailatul Qadar Berdasarkan Hadis Nabi

18 April 2022, 14:14 WIB
Menjelang 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan: Berikut Tips Meraih Malam Lailatul Qadar, Umat Muslim Wajib Tau! /Pixabay/beingboring.

SRAGEN UPDATE – Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh berkah. Menariknya, pada bulan tersebut terdapat suatu malam yang dinamakan lailatul qadar.

Lailatul qadar dinamakan sebagai malam kemuliaan dan dipercaya sebagai suatu malam yang lebih baik daripada 1000 bulan.

Oleh karena itu umumnya, orang-orang akan mencari tahu ciri-ciri atau tanda-tanda terjadinya lailatul qadar.

Mengenai hal tersebut, Rasulullah saw sebenarnya telah memberikan penjelasan terkait terjadinya lailatul qadar.

Baca Juga: Kapan Lailatul Qadar Turun? Ini 8 Prediksi Jatuh Pada Malam Keberapa di Ramadhan Menurut Ulama

Hal itu terdapat dalam riwayat dari Abi bin Ka’ab bahwa Rasulullah saw bersabda:

“Subuh hari dari malam lailatul qadar matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik.” (HR. Muslim)

Ada pula hadis lain dari Ibnu Abbas ia berkata, saat Rasulullah saw bersabda:

“Lailatul qadar merupakan malam kelembutan, cerah, tidak panas dan tidak dingin. Matahari di pagi hari menjadi lemah lagi nampak kemerah-merahan.”

Dari berbagai pendapat dapat dirangkum bahwa tanda-tanda atau ciri-ciri terjadinya lailatul qadar yaitu:

Baca Juga: Kajian Bulan Ramadan: Malam Lailatul Qadr, Usaha dan 10 Ibadah yang Dianjurkan untuk Bisa Mendapatkannya

Pertama, banyaknya malaikat turun pada malam lailatul qadar sampai datangnya waktu subuh yang dipimpin oleh malaikat jibril.

Hal itu merupakan peristiwa ghaib yang tidak bisa ditangkap oleh manusia biasa pada umumnya.

Kedua, hamba Allah yang taat akan merasakan ketenangan yang luar biasa jika dibandingkan malam-malam lainnya.

Ketiga, langit tampak cerah tidak berawan, suasana terlihat terang benderang seolah-olah bulan menyinari bintang-bintang, angin bertiup tenang, suhu udara sedang, tidak panas dan tidak dingin.

Matahari terbit esok harinya seperti mangkuk putih cemerlang, tidak ada noda dan bintik sedikit pun, dan sinarnya tidak membakar.

Terkait hal itu, para ulama menjelaskan rahasia di balik kondisi tersebut yaitu karena pada hari terjadinya lailatul qadar banyak malaikat yang turun ke bumi dan menjelang subuh mereka bergegas naik kembali ke langit.

Baca Juga: Lailatul Qadar 1443 H Jatuh Pada Tanggal Berapa? Jangan Sampai Lewatkan, Malam 1000 Bulan Penuh Ampunan

Oleh karena itu, bentangan sayap-sayap mereka atau cahaya terang mereka menutupi sinar matahari.

Keempat, malam yang cerah, tapi ada pula yang menyebutkan bahwa pada malam lailatul qadar akan turun hujan deras sehingga tanah becek dan berlumpur.

Hal itu sesuai hadis dari Abu Sa’id Al-Khudri bahwa:

“Pagi itu Rasulullah berada pada malam kedua puluh satu Ramadhan. Beliau berdiri melakukan shalat subuh, tiba-tiba langit menurunkan hujan sehingga masjid terkena curahan hujan. Aku bisa melihat lumpur dan air. Selesai shalat subuh, aku melihat lumpur dan air menempel pada dahi dan batang hidung beliau. Rupanya lailatul qadar (tahun itu) terjadi pada malam kedua puluh satu dari sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.”

Kelima, lailatul qadar terjadi pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.

Hal ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, An-Nasai, Abu Daud, dan Ahmad:

“Sesungguhnya ditunjukkan kepadaku (dalam mimpiku) bahwa lailatul qadar terjadi pada malam yang ganjil dan keesokan paginya aku sujud di atas lumpur dan air.”***

Editor: Gorby Zumroni

Sumber: Buku Strategi Jitu Meraih Lailatul Qadar oleh Candra Nila

Tags

Terkini

Terpopuler