SRAGEN UPDATE- Harta di dalam rumah tangga memang selalu menjadi perbincangan, apalagi terkait nafkah.
Ada peribahasa mengatakan, ‘harta istri merupakan harta istri, harta suami sepenuhnya harta istri’. Benarkah pandangan tersebut menurut Islam?
Dikutip oleh SragenUpdate.com dari akun TikTok @basyasman00, beliau mengunggah postingan yang menentang peribahasa terkait harta tersebut.
“Harta istri ya harta istri, harta suami ya semuanya dong harta istri. Bener nggak menurut Islam?
Jawabannya, sangat, sangat, sangat salah seratus persen, karena tidak ada hal-hal semacam demikian di dalam Islam,” ujar Husain Basyaiban.
Ternyata, hal tersebut tidak ada di dalam Islam. Lalu, bagaimana hukum yang sebenarnya?
“Islam mengatur bahwasanya istri, hanya boleh mengambil haknya dari sebagian harta suami, bukan semuanya, dan suami juga wajib memberikan kepada istrinya,” lanjut Husain Basyaiban.
Lantas, suami wajib memberikan apa pada istrinya?
“Apa saja yang wajib dinafkahi pada istrinya? Sandang, pangan, papan. Itu sudah hal yang batas minimum banget, wajib diberikan kepada istrinya,” ungkap Husain Basyaiban.
Baca Juga: Pengaruh Buruk Harta Haram Pada Keluarga menurut Ustadz Adi Hidayat: Yuk Disimak!
Bagaimana jika terkait hal-hal di luar itu? Maka Husain Basyaiban juga menjelaskan pandangan dari para ulama.
“Di luar daripada itu, para ulama sebagian menyebutkan bahwasanya suami harus menyediakan lauk pauk, alat kecantikan, peralatan rumah yang dibutuhkan oleh istrinya, termasuk di antaranya adalah mempersiapkan bagi yang mampu.
Bagi yang mampu adalah mempersiapkan asisten rumah tangga untuk melayani istrinya,” ungkap Husain Basyaiban menurut pandangan para ulama.
Peribahasa itu menjadi kesalahpahaman besar yang sering terjadi di Indonesia. Bahkan, banyak orang yang menggunakan pemahaman tersebut di dalam rumah tangganya.
“Jadi nggak ada tuh bahasanya harta istri ya harta istri, harta suami ya harta istri. Nggak ada itu, cukup nafkahi seperlunya. Barakallahu fikum,” pungkas Husain Basyaiban.
Demikianlah penjelasan Husain Basyaiban terkait harta suami sepenuhnya harta istri yang disalahkan dalam pandangan Islam.
Hal ini tentunya akan menjadi pencerahan bagi kita yang semula tidak mengetahui fakta tersebut. ***