Dahulukan Bayar Hutang Puasa Ramadhan atau Puasa Arafah?

6 Juli 2022, 20:07 WIB
Dahulukan Bayar Hutang Puasa Ramadhan atau Puasa Arafah? /PEXELS/ Rayn L/

SRAGEN UPDATE – Bulan Dzulhijjah identik dengan berbagai amalan-amalan sunnah. Seperti ibadah haji, kurban, hingga puasa arafah.

Puasa arafah memiliki keutamaan yang sangat istimewa.

Dilansir dari SragenUpdate, orang yang melakukan puasa arafah maka akan dihapus dosa-dosa setahun sebelumnya dan dosa-dosa di tahun yang akan datang.

Sebagaimana dalam sebuah hadits yang artinya:

"Puasa hari arafah (9 Dzulhijjah) itu melebur dosa setahun sebelumnya dan setahun setelahnya. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu”. (HR Muslim).

Akan tetapi, banyak di antara kita terutama kaum wanita yang masih memiliki hutang puasa ramadhan karena alasan tertentu, seperti haid, nifas, sakit atau yang lainnya.

Baca Juga: Bacaan Doa Niat Puasa Tarwiyah Sebelum Idul Adha dan Keutamaan yang Didapat

Yang menjadi pertanyaan, bolehkan melaksanakan puasa arafah tetapi masih memiliki hutang puasa ramadhan?

Menurut penjelasan Ustadz Adi Hidayat,

Puasa ramadhan sifatnya wajib. Hukum wajib selalu didahulukan. 

Artinya qadha sifatnya wajib ditunaikan karena mengganti yang wajib akan menjadi hukum wajib.

Hanya kewajibannya luas terbentang. Dari pasca ramadhan sampai masuk akhir sya’ban menjelang ramadhan berikutnya.

Ada yang berpendapat, kalau luas terbentang, niatkan untuk puasa arafah terlebih dahulu, karena untuk mengqadha masih ada hari lain.

Baca Juga: Bacaan Takbir Lengkap Untuk Idul Adha, Lengkap dengan Tulisan Arab, Tulisan Latin, dan Artinya dalam Bahasa

Akan tetapi, Ustadz Adi Hidayat lebih mengutamakan yang wajib. Karena kita melihat ada bentangan mengqadha puasa dengan waktu cukup lama.

Namun, yang perlu digarisbawahi adalah umur seseorang tidak ada yang tahu. Kita tidak ada yang tahu kapan kita wakaf.

Maka dari itu, buatlah prioritas hal-hal yang wajib dahulu.

Dalam hal ini, puasa arafah hukumnya sunnah. Sedangkan mengqadha puasa ramadhan hukumnya wajib. Maka, prioritaskanlah yang wajib, yaitu qadha puasa ramadhan.

Kalaupun kita niatkan untuk yang wajib, tetapi punya keinginan yang kuat untuk menunaikan yang sunnah (dalam hal ini puasa arafah) dan tak mampu menunaikannya karena alasan tertentu yang dibenarkan syariat.

Baca Juga: Punya Hutang Qadha Ramadhan? Cara Gantinya Hanya Ucapkan 1 Niat, Puasa Tarwiyah, Dzulhijjah, Arafah Lengkap

Itu bisa berpeluang untuk mendapatkan pahala puasa arafah.

Jadi, dahulukan yang qadha, tetapi juga sematkan keinginan yang kuat yang biasa mengerjakan puasa arafah.

Wallahu a’lam Bissawab.***

Editor: Arina Nihayati

Sumber: Youtube Jago Ngaji

Tags

Terkini

Terpopuler