Hewan Kurban Belum Disembelih hingga Hari Tasyrik Rampung? Ini Penjelasan Kitab Alfiqhul Islami

12 Juli 2022, 16:33 WIB
Hewan Kurban Belum Disembelih hingga Hari Tasyrik Rampung? Ini Penjelasan Kitab Alfiqhul Islami /Pixabay/mohamed_hassan/

SRAGEN UPDATE - Kurban adalah amalan sunnah yang dilakukam satu tahun sekali pada hari raya Idul Adha.

Waktu penyembelihan hewan kurban dimulai setelah shalat hari raya Idul Adha hingga tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah atau hari tasyrik.

Lalu bagaimana jika hingga hari tasyrik rampung hewan kurban belum disembelih?

Dilansir SragenUpdate dari buku Fikih Kurban, hewan kurban harus disembelih pada waktu yang telah ditentukan.

Apabila disembelih di luar waktu atau selain hari yang ditentukan maka hukumnya tidak boleh.

Menurut ulama Syafiiyah, waktu penyembelihan hewan kurban dimulai sejak salat Idul Adha telah dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah hingga terbenam matahari pada hari terakhir hari Tasyrik.

Baca Juga: Masih di Hari Tasyrik, Berikut Amalan dan Larangan Pasca Idul Adha

Berdasar penjelasan tersebut, ada waktu 4 hari untuk menyembelih hewan kurban, yakni, hari Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah, dan tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

Lalu, bagaimana jika hingga batas waktu yang ditentukan (terbenam matahari tanggal 13 Dzulhijjah) hewan kurban belum disembelih?

Terdapat dua ketentuan yang  disebutkan oleh para ulama mengenai hewan kurban yang belum disembelih hingga hari tasyrik usai.

Pertama, bila kurban tathawwu’ atau sunnah, maka bisa memilih antara disembelih atau ditangguhkan pada tahun berikutnya.

Namun bila disembelih, maka tidak bernilai kurban melainkan sedekah biasa.

Baca Juga: Waktu Terbaik, Makruh dan Batas Akhir Menyembelih Kurban Idul Adha Beserta Lokasi Afdhal

Karena salah satu syarat sah kurban adalah disembelih pada waktu yang telah ditentukan yakni 10, 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.

Sedangkan hewan yang diniatkan kurban tersebut disembelih di luar waktu yang telah ditentukan maka tidak sah sebagai kurban dan hanya bernilai sedekah biasa.

Dijelaskan dalam kitab Alfiqhul Islami, karangan Syaikh Wahbah Azzuhail:

وهو مخير في التطوع فأن فرق اللحم كانت القربةبذلك دون الذبح النها شاة لحم وليست اضحية

“Dia boleh memilih dalam hewan kurban sunah. Jika dia membagikan daging hewan tersebut, maka berpahala ibadah (sedekah) dengan daging tersebut, bukan sembilan kurban. Hal ini karena daging tersebut dinilai daging biasa bukan daging kurban.”

Baca Juga: Setelah Idul Adha 2021, Lakukan Amalan Hari Tasyrik Berikut Ini Agar Ibadah Karena Merupakan Hari Istimewa

Kedua, bila hewan kurban karena nazar, maka wajib disembelih sebagai ganti atau qada’ dan tidak dapat ditangguhkan hingga tahun berikutnya.

Dagingnya wajib dibagikan sebagaimana hewan kurban yang disembelih pada waktunya.

واذا فات وقت الذبح ذبح الواجب قضاء وصنع به ما صنع باملذبوح في وقته

“Ketika waktu menyembelih sudah lewat, maka kurban wajib tetap disembelih sebagai qada’ dan juga wajib diperlakukan sebagaimana hewan kurban yang disembelih pada waktunya.”***

 

 

 

Editor: Arina Nihayati

Sumber: Buku Fikih Kurban, penulis: Muh. Jurianto

Tags

Terkini

Terpopuler