Kisah Islami Hari Ibu: ‘Alqamah, Sahabat Nabi yang Durhaka Pada Ibunya dan Balasan yang Diterima

23 Desember 2022, 09:36 WIB
Kisah Islami Hari Ibu: ‘Alqamah, Sahabat Nabi yang Durhaka Pada Ibunya dan Balasan yang Diterima /Pixabay/Mohamed_Hassan/

SRAGEN UPDATE – Masyarakat Indonesia baru saja memperingati Hari Ibu yang tahun ini jatuh pada hari Kamis, 22 Desember 2022.

Hari Ibu dapat dijadikan ajang bagi umat Muslim untuk mempelajari kisah-kisah islami sahabat Nabi terdahulu terkait beratnya balasan bagi orang yang mendurhakai orang tua, terutama ibu.

Baca Juga: Elon Musk Mengumumkan Pengunduran Diri Sebagai CEO Twitter Melalui Akun Media Sosialnya

Ternyata, ada seorang sahabat Nabi bernama ‘Alqamah yang mendapat balasan cukup berat karena telah durhaka pada ibunya.

Berikut kisah islami Hari Ibu tentang ‘Alqamah, sahabat Nabi yang durhaka pada ibunya dan balasan apa yang ia terima menjelang akhir hayatnya, dilansir dari laman Islam.nu.or.id:

‘Alqamah merupakan salah satu sahabat Nabi yang sangat taat kepada Allah, rajin beribadah, dan tak pernah meninggalkan puasa, sholat, hingga zakat dan sedekah.

Namun, menuju akhir hayatnya, ‘Alqamah justru harus menghadapi kesulitan karena tidak bisa mengucap kalimat Lā ilāha illallāh.

Baca Juga: Perayaan Hari Ibu dengan Melantunkan Beberapa Doa Pendek yang Dapat Kita Berikan Untuknya

Masalah tersebut lalu dilaporkan pada Rasulullah SAW, yang kemudian menelusuri apa yang sebenarnya terjadi pada ‘Alqamah.

Ternyata, ia diketahui memiliki seorang ibu yang sudah tua dan hatinya terluka karena sikap ‘Alqamah.

Menurut sang ibu, anaknya itu terlalu lebih perhatian dan mementingkan sang istri ketimbang ibunya.

Itulah mengapa saat sakaratul maut, lidah ‘Alqamah kelu dan tak bisa mengucap kalimat thayyibah dengan lancar.

Maka dengan itu, Rasulullah SAW segera memintakan ampunan pada ibu ‘Alqamah demi anaknya tersebut.

Baca Juga: Anak 4 Tahun di Sleman Diduga Terkena Peluru Nyasar, Polda DIY Lakukan Pengusutan

Untuk membujuk ibu ‘Alqamah, Rasulullah sebelumnya meminta para sahabat lain mengumpulkan kayu bakar untuk membakar ‘Alqamah.

Mendengar hal tersebut, jiwa ibu dari ‘Alqamah menjadi luluh. Ia tak tega jika harus melihat jasad sang anak dibakar hidup-hidup.

Meski awalnya hatinya keras untuk memaafkan anaknya, ibunya pun akhirnya rela dan ikhlas untuk memaafkan ‘Alqamah.

Rasulullah kemudian menyampaikan pada ibu ‘Alqamah, “Duhai ibu, api akhirat jauh lebih pedih ketimbang api dunia,”.

Setelah dimaafkan, ‘Alqamah langsung dapat mengucapkan kalimat thayyibah sebelum menghembuskan nafas terakhirnya. (Syekh Zainuddin al-Malaibari, Irsyadul-‘Ibad halaman 91).

Baca Juga: 3 Fakta Album ‘Indigo’, RM: BTS Bagian Penting Hidup Saya, Tetapi Tidak Mewakili Siapa Saya

Dari kisah salah satu sahabat Nabi tersebut, kita dapat mengambil hikmah untuk tidak bersikap buruk atau menyakiti hati ibu.

Jadikan momen Hari Ibu untuk menyampaikan rasa terima kasih dan permintaan maaf kepada para ibu. Doakan mereka agar dapat diberi kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.***

Editor: Kiki Widayanti

Sumber: islam.nu.or.id

Tags

Terkini

Terpopuler