Mari Mengenal Sejarah Islam, Peringatan Isra' dan Mi'raj Pada 27 Bulan Rajab

4 Januari 2023, 21:43 WIB
Mari Mengenal Sejarah Islam, Peringatan Isra' dan Mi'raj Pada 27 Bulan Rajab /Freepik.com/freepik

SRAGEN UPDATE - Bulan Rajab adalah bulan yang ke 7 pada urutan kalender Hijriyah.

Bulan Rajab, disamping memiliki kesunnahan puasa didalamnya, juga mempunyai sejarah yang menakjubkan, yaitu Isra' dan Mi'raj.

Isra' dan Mi'raj merupakan mukjizat yang diberikan oleh Allah SWT kepada Rasulullah SAW.

Sebagai tanda keagungan risalah berupa pengalaman luar biasa yang belum pernah diberikan kepada siapapun dari nabi-nabi terdahulu.

Baca Juga: Indonesia akan Bertemu Vietnam di Semifinal Usai Kalahkan Filipina, Cek Harga Tiketnya di Sini

Tahun terjadinya Isra' dan Mi'raj adalah tahun sebelum Nabi hijrah ke Madinah yang disebut dengan Aamul Huzn atau tahun kesedihan bagi Nabi Muhammad SAW karena dua pelindungnya meninggal dunia, yaitu istrinya, Siti Khadijah, dan pamannya, Abu Thalib.

Maka, bisa dikatakan juga bahwa Isra' dan Mi'raj ini sebagai hiburan untuk Rasulullah SAW supaya tidak berlarut dalam kesedihan yang mendalam.

Isra' adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW pada waktu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa pada 26 Rajab.

Ada riwayat yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW Isra' itu hanya ruhnya saja, tetapi ada riwayat lain yang lebih kuat yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW Isra' dengan ruh dan jasadnya menggunakan kendaraan berupa hewan dari surga yang bernama Buraq.

Sedangkan Mi'raj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsa ke langit ke 7 atau Sidratul Muntaha.

Baca Juga: 5 Drakor dengan Karakter Wanita yang Kuat untuk Memotivasi Kamu di Tahun 2023

Dikutip dari laman elbalad.news, Nabi Muhammad SAW berangkat dari Tebing atau Puncak yang tinggi untuk kemudian naik ke Sidratul Muntaha.

Kisah Isra' dan Mi'raj ini tertulis jelas dalam Al-Quran pada surat Al-Isra ayat 1 yaitu:

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Artinya:

"Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami.

Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat".

Ayat dan terjemahan ini kutipan dari laman quranbest.com.

Pada saat Nabi Muhammad SAW Mi'raj dari Baitul Maqdis ke Sidratul Muntaha, beliau terlebih dahulu diberikan pilihan oleh malaikat Jibril AS, yaitu susu dan khamr.

Maka Nabi Muhammad SAW pun memilih susu.

Baca Juga: 5 Makanan yang Baik untuk Dikonsumsi Para Penderita Diabetes

Kemudian setelah itu, Nabi Muhammad SAW diterbangkan ke langit, maka pada saat langit pertama dibukakan, beliau berjumpa dengan Nabi Adam AS, kemudian naik ke langit kedua berjumpa dengan Nabi Isa dan Nabi Yahya AS,

Dilangit ke tiga berjumpa dengan Nabi Yusuf As, Ke empat Nabi Idris AS, ke lima Nabi Harun AS, ke enam Nabi Musa AS, dan ke tujuh berjumpa dengan Nabi Ibrahim AS yang sedang bersandar di Baitul Ma'mur.

Pada saat dinaikan ke Sidratul Muntaha lah, beliau bernegosiasi dengan Allah SWT tentang kewajiban sholat yang awalnya 50 kali dalam sehari, menjadi 5 kali atas saran Nabi Musa AS.

Selain itu, Nabi Muhammad SAW pun diajak berkeliling, diberitahukan tentang keadaan surga dan neraka.

Pada akhirnya, beliau turun ke bumi pada fajar tanggal 27 Rajab.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Tags

Terkini

Terpopuler