Kisah Lengkap Hanzhalah, Sahabat Nabi yang Mendapat Karomah Berupa Jenazahnya Dimandikan Malaikat

30 Maret 2023, 15:47 WIB
Kisah Lengkap Hanzhalah, Sahabat Nabi yang Mendapat Karomah Berupa Jenazahnya Dimandikan Malaikat /YouTube Tinta Mahabbah

SRAGEN UPDATE - Berikut kisah lengkap Hanzhalah, salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang mendapat karomah.

Karomah merupakan sesuatu yang terjadi di luar peristiwa pada umumnya yang Allah anugerahkan kepada hamba-hamba pilihannya .

Hanzhalah sendiri mendapatkan karomah berupa jenazahnya dimandikan oleh malaikat, bahkan Rasulullah SAW pun pernah bersabda mengenai sahabat beliau yang satu ini.

Berikut kisah lengkap Hanzhalah, yang mendapat karomah berupa dirinya yang sudah tidak bernyawa dimandikan malaikat, dilansir SragenUpdate.com dari buku 40 Sahabat Nabi yang Mendapat Karomah:

Peristiwa Hanzhalah Dimandikan Malaikat Sebab Mati Syahid

“Sesungguhnya aku melihat malaikat sedang memandikan Hanzhalah bin Abi Amir di antara langit dan bumi dengan air dari awan di sebuah tempat yang terbuat dari perak."

Rasulullah SAW mengungkapkan kesaksiannya tentang Hanzhalah yang meninggal dengan gelar syahid dalam peperangan di Uhud setelah menikmati malam pertamanya dengan sang istri tercinta, Jamilah binti Abdullah bin Ubay bin Salul.

Baca Juga: Kisah Lengkap Imran bin Hushain, Sahabat Nabi SAW yang Mendapat Karomah Berupa Dikunjungi Malaikat Setiap Hari

Sahabat yang bernama lengkap Hanzhalah bin Abi Amir bin Malik Al-Anshari ini kemudian dikenal dengan julukan Hanzhalah Al-Ghasil atau Ghasil Al-Malaikah (orang yang dimandikan Malaikat).

Karena julukan itulah, orang-orang lalu memanggil keturunannya dengan Banu Ghasil Al-Malaikah.

Ayahnya, Abu Amir adalah salah satu petinggi suku Aus yang sangat benci dan memusuhi Islam.

Pada masa jahiliah, ia mendapat julukan Abu Amir Ar-Rahib, namun kemudian diganti oleh Rasulullah SAW dengan julukan Abu Amir Al-Fasiq.

Julukan tersebut Rasulullah berikan karena dulunya dia adalah seorang pendeta (rahib) yang mengakui akan datangnya seorang Nabi dan berpegang pada agama hanif.

Tapi, ketika Muhammad sudah menialankan risalah kenabiannya, ia justru membenci dan memusuhinya.

Bahkan, dalam perang Uhud ia berada di garda depan bersama pasukan Quraisy untuk memerangi Nabi Mu- hammad dan sahabat-sahabatnya.

Pada waktu pembukaan kota Mekah, Abu Amir pergi ke Romawi menemui raja Heraklius hingga akhirnya meninggal dunia pada 9 H.

Tidak lama kemudian, anak Hanzhalah masuk Islam dan menjadi muslim yang baik. Bahkani a pernah meminta izin Rasulullah untuk membunuh ayahnya, tetapi beliau tidak mengizinkan.

Hanzhalah menikahi Jamilah binti Abdullah bin Ubay bin Salul satu hari sebelum terjadinya Perang Uhud.

Baca Juga: Kisah Lengkap Abu Abbas, Sahabat Nabi yang Mendapat Karomah Berupa Tongkat yang Bercahaya untuk Membantunya

Malam harinya, ia meminta izin kepada Nabi Muhammad untuk bermalam bersama istrinya.

Nabi akhirnya mengizinkan Hanzhalah untuk bersama dengan istri yang baru saja dinikahinya itu.

Setelah melaksanakan salat Subuh, ia ingin secepatnya bergabung dengan pasukan Nabi ke Uhud.

Namun sebelum berangkat, ia sempat bersenggama terlebih dahulu dengan istrinya. Tiba-tiba, ia mendengar seruan komando perang, maka a segera keluar memenuhi seruan itu dalam kondisi mash junub -belum sempat mandi besar.

Abdullah bin Zubair memberikan kesaksian sebagai berikut: "Pada saat terjadinya Perang Uhud, Hanzhalah berduel dengan Abu Sufyan bin Harb. Ketika Sufyan hampir dikalahkan ole Hanzhalah, Abu Sya'ub atau Syadad bin Al-Aswad melihat lalu melukai Hanzhalah hingga akhirnya tewas terbunuh. Abu Sufyan waktu itu juga hampir terbunuh oleh Hanzhalah. Maka Rasulullah bersabda, "Teman kalian (Hanzhalah) akan dimandikan malaikat."

Para sahabat lalu bertanya kepada istri Hanzhalah mengenai kabar suaminya, Istri Hanzhalah menjawab, "Ketika terdengar komando perang, Hanzhalah segera keluar padahal masih junub."

Rasulullah bersabda, "Karena itulah ia dimandikan malaikat."

Menurut satu riwayat, Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya aku melihat malaikat sedang memandikan Hanzhalah bin Abi Amir di antara langit dan bumi dengan air dari awan di sebuah tempat yang terbuat dari perak." Setelah terbunuhnya Hanzhalah, para sahabat di antaranya Abu Usaid Al-Sa'idi melihat tetesan air yang mengalir dari kepalanya." Ibnu Ishaq mengatakan bahwa Syaddad bin Al-Aswad, pembunuh Hanzhalah berkata, "Aku pasti melindungi sahabatku dan diriku dengan tikaman seperti sinar matahari.”

Demikian kisah lengkap Hanzhalah. Semoga bermanfaat.***

Editor: Muhammad Emir Al-Azkiya

Sumber: Buku 40 Sahabat Nabi yang Memiliki Karamah

Tags

Terkini

Terpopuler