Ternyata Begini Kisah Sejarah Asal Mula Lahirnya Kalender Hijriyah

- 10 Agustus 2021, 17:42 WIB
Berikut kisah sejarah asal mula pembentukan Kalender Hijriyah di zaman pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab.
Berikut kisah sejarah asal mula pembentukan Kalender Hijriyah di zaman pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab. /Foto: Pixabay/ Mohamed Hassan//

SRAGEN UPDATE – Penanggalan Hijriyah pada dasarnya merupakan produk politik yang dikeluarkan pada masa khalifah Umar bin Khattab.

Pada saat itu, penanggalan Hijriyah dibentuk sebagai upaya untuk melancarkan sistem kenegaraan.

Peristiwa detail terkait lahirnya kalender Hijriyah telah dijelaskan oleh Imam Ibnu Hajar al-Asqalani dalam kitabnya Fathul Baari.

Menariknya, nama-nama bulan pada penanggalan Hijriyah bukanlah merupakan wahyu, penamaan tersebut dari bangsa Arab yang ternyata telah digunakan sejak zaman jahiliyah.

Diketahui bahwa orang-orang sebelum Nabi Saw lahir telah mengenal nama seperti rabiul awal, rabiul tsani, rajab, hingga dzulhijjah.

Baca Juga: 10 Lagu Kpop Yang Lebih Slow, Manjakan Telinga Penikmat Musik

Imam Ibnu Hajar menjelaskan bahwa setelah 2 tahun setengah menjabat sebagai khalifah, Umar mendapat aduan dari Abu Musa al-Asy’ari.

Abu Musa mengadu soal kebingungannya terkait surat-surat yang dikirim oleh Umar. Kebingungan tersebut lantaran setiap surat yang diterima tidak memiliki tanggal.

Abu Musa yang waktu itu merupakan gubernur pun sering merasa bingung menentukan surat yang baru datang dengan surat yang sudah lama.

Hal itulah yang akhirnya mendorong Abu Musa menyarankan kepada Umar untuk membuat sebuah penanggalan.

Menanggapi hal itu, umar memanggil seluruh staf dan orang pentingnya untuk berdiskusi merumuskan sebuah penanggalan.

Baca Juga: Penjelasan Ending Episode Drakor Love Marriage and Divorce Season 2

Selain untuk menghindari kebingungan yang dirasakan oleh para gubernur, keputusan untuk membentuk penanggalan tersebut dilakukan untuk membantu kinerja para staf dan masyarakat luas.

Diskusi tersebut diwarnai perselisihan dalam menentukan awal tahun pertama dimulainya penanggalan.

Beberapa orang menginginkan tahun gajah dalam hal ini tahun kelahiran Nabi sebagai tahun pertama.

Namun, ada pula yang mengusulkan tahun wafatnya Nabi sebagai tahun pertama.

Pendapat lainnya menyarankan agar tahun pertama jatuh pada tahun saat Nabi diangkat menjadi Rasul.

Adapun pendapat terakhir lebih merekomendasikan tahun hijrahnya Nabi ke Madinah sebagai tahun pertama.

Baca Juga: BTS Ucapkan Terimakasih Kepada Army Filipina atas Kemenangan Mereka di Ajang MYX Awards 2021

Dari seluruh pendapat tersebut, Khalifah Umar akhirnya memutuskan untuk mengambil usulan terakhir yang merupakan saran dari Khalifah Usman dan Ali.

Tahun kelahiran Nabi dan tahun diangkatnya Nabi menjadi Rasul tidak diambil oleh Umar lantaran pada waktu itu masih terdapat perselisihan terkait waktu pasti terjadinya peristiwa penting itu.

Sementara itu, tahun wafatnya Nabi juga tidak dipilih karena Umar menyadari bahwa pada tahun tersebut banyak kesedihan yang dialami oleh umat Muslim maka ia tidak ingin menjadikan tahun itu sebagai permulaan dalam sistem penanggalan.

Adapun tahun hijrahnya Nabi dipilih sebagai awal tahun karena didasarkan pada sebuah alasan penting.

Dalam hal ini, tahun tersebut merupakan tonggak awal kejayaan umat Islam setelah sebelumnya Nabi hanya berdakwah secara sembunyi-sembunyi.

Pada akhirnya, pemilihan tahun tersebut juga menjadi acuan awal lahirnya penamaan kalender Hijriyah.***

 

Editor: Nadya Rizqi Hasanah Devi

Sumber: Buku Sejarah Pembentukan Kalender Hijriyah oleh Ahmad Sarwat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah