Di sana, Bilqis diundang ke aula besar dengan lantai yang berkilauan. Bilqis berpikir itu adalah air, Ia mengangkat roknya sedikit di atas tumitnya, karena takut membasahinya.
Sulaiman menunjukkan kepadanya bahwa itu terbuat dari kaca padat.
Bilqis menyadari bahwa Sulaiman sangat berpengetahuan yang tidak hanya penguasa kerajaan besar tetapi juga utusan Allah.
Bilqis lalu berhenti menyembah matahari, beriman pada Allah, dan meminta umatnya untuk melakukan hal yang sama.***