Masalah dalam Memahami Al Qur'an, serta Makna Tersembunyi Dibalik Huruf Alif, Lam dan Mim, Ini Kata Gus Baha

- 18 Januari 2022, 08:57 WIB
Ilustrasi Gus Baha.
Ilustrasi Gus Baha. /Tangkap layar YouTube Najwa shihab

SRAGEN UPDATE - Al-Qur’an turun itu sudah ada kaidah. Baik kaidah yang diciptakan ulama, maupun kaidah peradaban.

Al-Qur’an diturunkan di tengah peradaban orang Arab. Orang Arab pasti tahu arahnya seperti itu, karena memakai peradaban Arab.

Kemudian AL-Qur’an turun dengan memakai bahasa itu. Meskipun tidak paham artinya tapi bisa tahu maksudnya karena merupakan penggunaan orang Arab.

Dikutip SRAGEN UPDATE dari unggahan video di channel Santri Gayeng pada 19 Desember 2021, Gus Baha memberikan contoh:

“saya mengajarkan kepada anak saya dengan telaten A-Z. Saya punya anak yang saya latih berdagang. Dan saya latih dari A-Z yang didalamnya tidak hanya ilmu dagang, yakni sesuatu yang dari awal hingga selesai,” ujar Gus Baha.

Baca Juga: Bagun Pagi dan Tertawa Lepas Bisa Bikin Kamu Jadi Wali?, Begini Penjelasan Gus Baha

Berdasarkan dari penjelasan diatas, meskipun tidak semuanya bisa dipahami tapi dapat diketahui arah dari pembahasan itu kemana.

Terdapat beberapa ulama, termasuk Ibnu Abbas dan beberapa ulama mengatakan Alif lam mim dan Kha mim termasuk dalam kriteria tersebut.

Sehingga orang Arab yang yang benci Al-Qur’an sekalipun tidak pernah menyoalkan tentang Nabi Muhammad “wahai Muhammad! Ini ada ayat yang tidak bisa dimaknai.”

Didalam Al-Qur’an bilang kha mimm tidak ada yang memprotes ayat tersebut. Karena orang Arab tahu, meskipun tidak tahu maknanya namun tahu penggunaannya.

Akan tetapi untuk bisa memahami ayat tersebut rumit, yang tidak rumit adalah ilmu: wallahualam (hanya Allah yang tahu).

Oleh karena itu setiap penafsir memaknai ayat diatas adalah dengan memakai redaksi Allah yang lebih tahu maknanya.

Baca Juga: 5 Quotes Nasehat Para Ulama Sahabat Rasulullah Bagi Orang Berilmu Agar Tidak Justru Terjerumus Petaka Setan

Berdasarkan pemahaman tersebut ada yang keliru dalam menangkap makna tersebut dengan anggapan yang tahu makna Al-Quran hanya Allah saja, orang lain tidak tahu.

Akan tetapi pemahaman seperti itu kurang tepat. Hal itu karena pada ayat tersebut mempunyai konteks untuk hanya diketahui arahnya dari ayat tersebut, bukan makna persisnya.

“Karena Allah yang berfirman, jadi yang paling tahu maknanya adalah Allah,“ ujar Gus Baha.

Untuk dapat mengetahui persis seperti Allah itu tidak mungkin, tapi arah yang dimaksud Allah itu kita dapat mengetahuinya.

Kalau kita tidak tahu berarti kita tidak perlu shalat, karena tidak paham perintah “Dan dirikanlah shalat“. Kalau mau sama persis dengan Allah itu tidak mungkin.

“hal seperti itu tidak harus paham, tapi kita tahu arahnya itu sudah cukup,“ jelas Gus Baha.

Sehingga menurut Ulama seperti Ibnu Jarir Ath-Thabari dan ulama lain yang mengatakan ayat Alif lam mim dan Kha mim kita tidak dapat mengetahui maknanya karena termasuk ayat mutasyabihat.***

Editor: M Boby Hasan Arfani

Sumber: YouTube SANTRI GAYENG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x