Network
SRAGEN UPDATE – Ada seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang gemar salat berjamaah di masjid, tidak pernah meninggalkan ibadah di masjid.
Sahabat Nabi Muhammad SAW ini bernama Tsauban, seseorang yang sangat salih luar biasa, hingga ketika salat selalu berpikir bagaimana caranya supaya bisa khusyuk.
Sahabat Nabi Muhammad SAW bernama Tsauban ini selalu salat di pojok, karena hanya itulah cara agar tidak mengganggu orang, tetapi bisa khusyuk ibadah.
Suatu hari sahabat ini tidak terlihat di masjid ketika salat Subuh, Nabi Muhammad SAW mencarinya, karena sahabat ini selalu ibadah di masjid.
Nabi tidak mau sahabat ini ketinggalan salah satu ibadah yang setiap hari dia laksanakan, oleh karena itu Nabi bertanya kepada semua jamaah, di mana Tsauban?
Baca Juga: Catat! Kata-Kata Bijak Dari Para Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Bagus untuk Diamalkan
Semuanya menjawab tidak tahu dan Nabi menunggu Tsauban datang selama beberapa saat.
Namun, karena takut waktu subuh habis, Nabi Muhammad SAW akhirnya melaksanakan salat tersebut tanpa Tsauban.
Setelah salat, Nabi dan yang lain akhirnya berangkat ke rumah Tsauban, ternyata setelah ditelusuri jarak rumah dan masjid sekitar tiga jam perjalanan.
Begitu sampai di rumah Tsauban, Nabi Muhammad SAW bertanya kepada istri Tsauban, di mana dia berada.
Jawaban dari istri Tsauban membuat semua orang terkejut, karena dia dikatakan telah meninggal.
Inilah yang menjadi alasan mengapa Tsauban tidak datang salat jamaah ke masjid untuk pertama kalinya.
Nabi Muhammad SAW bertanya kepada istri Tsauban, apakah ada hal istimewa yang terjadi sebelum dia meninggal?
Baca Juga: 3 Film Indonesia yang akan Tayang Januari dan Februari 2022 Ada Amanda Rawles dan Prilly Latuconsina
Sang istri menjawab tidak ada yang istimewa selain tiga ucapan yang dikatakannya sebelum meninggal.
Sebelum meninggal, dalam sakaratul mautnya, Tsauban mengatakan tiga hal.
Kenapa tidak jauh lagi, kenapa bukan yang baru, dan kenapa tidak semuanya saja?
Rasulullah tersenyum dan kemudian turun berita dari langit, sebelum seseorang meninggal dunia, dalam sakaratul mautnya akan ditampakkan seluruh amal.
Lalu beginilah arti dari tiga pertanyaan Tsauban.
1. Kenapa tidak lebih jauh lagi?
Maksudnya adalah kenapa tidak lebih jauh lagi masjidnya? Karena setiap langkah Tsauban menuju masjid maka amal-amal telah dikumpulkannya.
Sehingga Tsauban menyesal, kenapa masjidnya tidak lebih jauh sehingga dia menabung amal yang lebih banyak.
Baca Juga: Sinopsis Film Merindu Cahaya de Amstel Tayang 20 Januari 2022, Amanda Rawles dan Bryan Domani
2. Kenapa bukan yang baru?
Pada musim dingin ketika Tsauban berjalan, dia menggunakan pakaian yang berlapis-lapis, yang terluar adalah pakaian lamanya, dan yang terdalam adalah pakaian barunya.
Sehingga ketika dia bertemu orang di jalan yang kedinginan, dia berikan pakaiannya.
Tsauban menyesal, kenapa dia tidak memberikan pakaian yang baru miliknya.
3. Kenapa tidak semuanya saja?
Dalam hidupnya, Tsauban gemar sekali bersedekah dan berbagi kebaikan kepada banyak orang. Tsauban menyesal kenapa dia tidak melakukan lebih banyak lagi kebaikan.
Inilah yang membuat Tsauban menyesal ketika meninggal, dia berharap dapat melakukan ibadah yang lebih baik lagi.
Inilah kisah orang salih yang meski dengan kesalihannya tetap menyesal tidak melakukan yang lebih baik lagi.***
