Islam dengan demikian selesai pada hari yang saat itu merupakan hari Jumat, hari raya Idul Fitri bagi umat Islam. Dan itu juga Hari Arafah (9 Dzulhijjah), yang merupakan Idul Fitri bagi mereka yang sedang haji.
- Merupakan hari yang paling diberkahi
Terdapat hadits yang menyatakan bahwa hari besar umat Islam itu yang paling diberkahi dalam seminggu.
Rasulullah (saw) mengatakan, “Kami (Muslim) adalah yang terakhir (yang akan datang) tetapi (akan) yang paling utama pada Hari Kebangkitan, meskipun bangsa-bangsa sebelumnya diberi Kitab Suci sebelum kami.”
“Kemudian, inilah hari mereka (yaitu Jumat) yang diwajibkan bagi mereka, tetapi mereka berselisih tentangnya. Jadi Allah memberi kita petunjuk untuk itu (Jumat) dan semua orang lain berada di belakang kita dalam hal ini.”
- Sebuah Surat dalam Al-Qurnal dinamai setelah Jumat
Terdapat dua hari yang disebutkan dalam Al-Qur’an, yaitu hari Jumat dan Sabtu, dimana terdapat ayat yang spesifik menyebut nama Jumat dengan seluruh surat setelahnya, yaitu surat Al-Jumu’ah.
Baca Juga: Ingin Hapuskan Dosa Tahun Lalu? Ucapkan 3 Dzikir Ini Dijamin Akan Terhapus dengan Mudah
Hal tersebut tentu membuat betapa pentingnya hari jumat dalam agama Islam, dengan telah dinamakannya salah satu surat dengan sebutan hari besar umat Muslim tersebut.
- Allah telah bersumpah demi hari Jumat
Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah bersumpah dengan hari Jumat yang tertulis dalam Al-Qur'anul Karim.
Berkaitan dengan Ayat di atas, Rasulullah telah bersabda, “Hari yang dijanjikan adalah hari kiamat, dan yang menyaksikan adalah hari 'Arafah, dan saksi adalah hari Jumat.”
“Matahari tidak terbit dan tidak terbenam pada hari yang lebih mulia darinya. Di dalamnya, ada saat di mana tidak ada seorang hamba yang beriman berdoa kepada Allah untuk kebaikan, kecuali Allah menjawabnya untuknya.”