Network
SRAGEN UPDATE - Berikut adalah kata-kata mutiara dari Ustadzah Halimah Alaydrus mengenai nasihat perjalanan hidup.
Ustadzah Halimah Alaydrus merupakan seorang ustadzah dan penulis buku. Ia lahir di Indramayu, 2 April 1979.
Saat ini ia aktif memberi ceramah di majelis taklim di Jakarta dan sekitarnya. Ustadzah Halimah Alaydrus juga menjadi narasumber berbagai seminar di Indonesia dan mancanegara.
Buku-buku yang telah diterbitkan antara lain Bidadari Bumi 1, Bidadari Bumi 2, Tutur Hati, Pilar Cahaya, Muhasabah Cinta, Akhlak Kita, Wahai Anakku, dan Kata Kita.
Ia juga aktif membagikan kata-kata mutiara sebagai motivasi. Berikut kata-kata mutiara dari Ustadzah Halimah Alaydrus.
1. Sayangi hatimu, jangan biarkan dendam dan kebencian mengotorinya, lebih baik kau penuhi ia dengan cinta, kepada Allah, Rasul dan semua hamba-Nya.
Baca Juga: Kumpulan Kata Mutiara Imam Al Ghazali, Penuh Inspirasi dan Manfaat
2. Kala dipuja tetap rendah hati, kala dicela introspeksi, kala emosi kendalikan diri.
3. Hadapi kesulitan jangan sendiri, berat. Hadirkan Allah dalam hati. Dia akan membuatmu kuat.
4.Rumah tangga yang bahagia adalah sekeping surga yang tercecer di bumi.
5.Semua ada waktunya. Kita tidak bisa memajukan atau memundurkan semua telah ditetapkan-Nya.
6. Dianggap baik dalam pandangan semua orang itu mustahil. Kerjakan saja kebaikan, Allah akan selalu membuka jalan bagimu.
7. Jalan Nabi SAW begitu indah dan nikmat, mengapa memilih jalan lain untuk kau tempuh? Sungguh, selain jalan itu, indah dan nikmatnya hanya semu.
Taubatlah dari dosa, sebab jika telah berkarat, ia bisa membutakan mata hati. Pada saat itu, jalan terang hidaya tak lagi terdeteksi.
Tetap setialah kepada Allah, dan tetaplah berterima kasih kepada-Nya saat apa yang kau inginkan tidak Dia ijabah, atau saat kau sudah berjuang tapi gagal.
Terkadang fokus kita terhadap hal negative mengabaikan kita akan banyak hal positif. Perhatian kepada kekurangan melupakan kita kepada kenikmatan.
Santaikan jiwamu dengan ridha pada apa yang tak kau sukai, kuatkan jiwamu dengan memafkan kesalahan yang telah terjadi.
Sekuat apapun tak ada yang mampu menanggung beban masa depan, cukup pikirkan beban hari ini pada hari ini. Jalani hidup hari demi hari.***
