SRAGEN UPDATE - Dalam Islam, manusia boleh memanfaatkan dan mengeksplorasi kekayaan alam.
Hal itu tertuang dalam Hadits Ibnu Hibban dan Thabrani yang menjelaskan kisah dari Abyadh bin Hammal.
Seluruh yang ada di bumi dan langit adalah milik Allah SWT, termasuk alam yang disediakan untuk kepentingan manusia dan makhluk lainnya.
Berikut Hadits Rasulullah yang diriwatkan melalui Ibnu Hibban dan At-Thabrani tetang eksplorasi kekayaan alam lengkap dengan lafadz Aab, huruf latin, arti / terjemahan, dan makna yang terkandung di dalamnya:
عَنْ أَبْيَضِ ابْنِ حَمَّالٍ قَالَ وَفَدْتُ إِلَى رَسُولُاللهِ فَاسْتَقْطَعْتُهُ الْمَلْحَ فَقَطَعَهُ لِى فَلَمَّا وَلَّيْتُ قَالَ رَجُلٌ يَارَسُولُ اللهِ أَتَدْرِى مَا أَقْطَعْهُ الْمَاءَالْعِدَّ. فَرَجَعَ فِيهِ
Latin: ’An abyadhibni hammālin qōla wafadtu ilā rosūlullāhi fastaqtho’tuhul malha faqotho’ahu lī falammā wallaitu qōla rojulun yā rasūlullāhi atadri mā aqtho’hul mā al ‘idda. Faroja’a fīhi.
Artinya:
Dari Abyadh bin Hammal, la berkata: "Aku datang kepada Rasulullah meminta (tambang) garam. Beliau lalu memberikannya. Setelah aku pergi, ada seorang laki-laki yang bertanya kepada beliau, "Wahai Rasulullah, tahukah apa yang engkau berikan kepadanya?
Sesungguhnya engkau telah memberikan sesuatu yang bagaikan air mengalir.” Kemudian Rasulullah SAW pun menarik kembali tambang itu darinya. (HR Ibnu Hibban dan At-Thabrani).