Mendengar pernyataan Nu’aiman, tentu saja penjual tersebut tidak percaya karena harganya yang keterlaluan murah.
Nu’aiman menjelaskan bahwa hamba sahayanya itu dijual murah karena memiliki aib, yaitu ia takkan mengaku sebagai hamba sahaya dan menyebut dirinya orang merdeka.
Akhirnya semua orang berkumpul untuk membeli hamba sahaya yang Nu’aiman maksud.
Tak disangka, ternyata hamba sahaya yang dijual Nu’aiman adalah Suwaibith.
Nu’aiman pun menerima uang 20 dirham dari penjual budak sahaya di pasar.
Ketika ditangkap dan hendak dibawa oleh seorang yang pemilik baru Suwaibith, ia berteriak.
“Aku bukan hamba sahaya! Aku orang merdeka!”
Namun teriakan Suwaibith tersebut tidak ditanggapi oleh sekumpulan orang yang menangkapnya.