Kisah Nu’aiman Bersama Abu Bakar dan Suwaibith, 3 Sahabat Rasulullah yang Lucu Jenaka, Dermawan, dan Amanah

- 18 Juni 2022, 10:42 WIB
Kisah Nu’aiman Bersama Abu Bakar dan Suwaibith, 3 Sahabat Rasulullah yang Lucu Jenaka, Dermawan, dan Amanah
Kisah Nu’aiman Bersama Abu Bakar dan Suwaibith, 3 Sahabat Rasulullah yang Lucu Jenaka, Dermawan, dan Amanah /Pixabay/Free-Photos/

SRAGEN UPDATE - Nu’aiman merupakan sahabat Nabi Muhammad SAW yang paling lucu dan jenaka. Rasulullah sering tertawa akibat tingkah polah Nu’aiman.

Selain salah satu kisahnya bersama Rasulullah SAW yang dapat dibaca sendiri Di sini ada kisah lain terkait tingkat sahabat yang satu ini bersama dengan dua sahabat yang lain, yaitu Abu Bakar Assidik dan Suwaibith bin Harmalah.

Nu’aiman yang terkenal dengan sifat lucu dan jenakanya berkumpul dengan Abu Bakar Assidik yang terkenal dermawan, dan Suwibith yang terkenal dengan karakernya yang selalu amanah.

Baca Juga: Arti Kelelawar Masuk Rumah Pada Malam Hari Pertanda Apa? Bisa Jadi Hal Baik atau Buruk

Kisah ini bermula ketika bersama Nu’aiman diajak oleh Abu Bakar Assidik untuk pergi ke Negeri Syam.

Sebelum pergi, Sahabat Nabi yang paling dicintai Nabi Muhammad tersebut meminta izin kepada Rasulullah.

“Ya Rasulullah! Aku ingin meminta izin untuk mengajak dua sahabat ikut berdagang ke Negeri Syam, yakni Nu’aiman dan Suwaibith bin Harmalah,” kata Abu Bakar.

Rasulullah pun mengizinkan mereka bertiga bepergian bersama.

Sesampainya di Syam, masing-masing orang mendapatkan tugas yang telah dibagi.

Suwaibith bin Harmalah ditugaskan menjaga perbekalan karena dikenal sebagai orang yang sangat amanah.

Baca Juga: Ms Marvel Episode 2: Misteri Nenek Buyut Kamala Khan, Pertolongan Kamran, hingga Pembuktian Kekuatannya

Saat Abu Bakar sedang pergi berniaga dan Suwaibith menjaga makanannya, datanglah Nu’aiman kala siang hari dan mengatakan kepadanya bahwa dirinya lapar.

“Wahai Suwaibith, aku sudah lapar, maka berikanlah aku sepotong roti untukku makan saat ini,” ujar Nu’aiman.

Namun, permintaan tersbeut tidak diwujudkan oleh Suwaibith yang memilih untuk menunggu Abu Bakar datang.

“Berikan aku sepotong roti itu atau aku akan ku berikan pelajaran!”, ancam Nu’aiman ketika Suwaibith tetap enggan memberikan roti yang dijaganya.

Baca Juga: Kapan Why Her Episode 5 Tayang? Berikut Jadwal dan Sinopsis Lengkapnya, tentang Oh Soo Jae dan Gong Chan

Namun tetap saja Suwaibith tetap bersikukuh menjaga amanah dari Abu Bakar dan tidak memberikan roti sepotong pun kepada Nu’aiman.

Mendengar jawaban teguh dari Suwaibith, tanpa menunda-nunda, Nu’aiman bergegas pergi ke pasar dan berusaha mencari tempat yang menjual hamba sahaya (budak).

Menemukan toko yang dimaksud, dia langsung menanyakan satu per satu hamba sahaya tersebut yang ternyata berkisar dari harga 100 hingga 300 dirham.

Nu’aiman pun berkata kepada penjual hamba sahaya, “Aku juga punya hamba sahaya, tetapi hanya saya jual 20 dirham saja. Murah kan?”.

Mendengar pernyataan Nu’aiman, tentu saja penjual tersebut tidak percaya karena harganya yang keterlaluan murah.

Baca Juga: Spoiler Drakor 18 Again NET. Episode 9: Tangisan Dae Young, Penangkapan Il Kwon hingga Kesempatan dari Ae Rin

Nu’aiman menjelaskan bahwa hamba sahayanya itu dijual murah karena memiliki aib, yaitu ia takkan mengaku sebagai hamba sahaya dan menyebut dirinya orang merdeka.

Akhirnya semua orang berkumpul untuk membeli hamba sahaya yang Nu’aiman maksud.

Tak disangka, ternyata hamba sahaya yang dijual Nu’aiman adalah Suwaibith.

Nu’aiman pun menerima uang 20 dirham dari penjual budak sahaya di pasar.

Ketika ditangkap dan hendak dibawa oleh seorang yang pemilik baru Suwaibith, ia berteriak.

“Aku bukan hamba sahaya! Aku orang merdeka!”

Namun teriakan Suwaibith tersebut tidak ditanggapi oleh sekumpulan orang yang menangkapnya.

Baca Juga: Hadits Bukhari-Muslim tentang Keistimewaan Miliki Anak Perempuan Terhindar dari Api Neraka: Arab, Latin, Arti

“Kami sudah tau kekuranganmu,” ujar mereka dan terus membawa Suwaibith ke pasar.

Di sisi lain, Nu’aiman yang berhasil menjual Suwaibith menjadi orang yang mendadak memiliki banyak uang.

Ia menggunakannya untuk membeli makanan, minuman, hingga hadiah untuk Rasulullah SAW.

Tak berselang lama, Abu Bakar pun pulang dan kebingungan karena tidak menemukan Suwaibith di mana pun.

Ketika bertanya kepada Nu’aiman, tanpa basa-basi dan murni atas kejujuran, dirinya menjawab, “Sudah saya jual, Wahai Abu Bakar”.

Baca Juga: 9 Hal yang Dapat Menghapus Pahala Amal Kebaikan, Yuk Segera Hindari

Mengetahui hal tersebut, Abu Bakar lantas tertawa dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.

Nu’aiman pun menceritakan semuanya secara detail hingga titik di mana akhirnya ia jal.

Abu Bakar langsung bergegas ke pasar dan membeli kembali Suwaibith, hingga ia bebas kembali sebagai orang merdeka.

Sepulangnya ke Madinah, kisah ini diceritakan kepada Rasulullah SAW.

Mendengar kisah tersebut, Rasulullah tertawa sejadi-jadinya hingga gigi geraham beliau tampak di depan para sahabat.

Hingga setahun berikutnya, Rasulullah SAW selalu menceritakan kisah Nu’aiman kepada siapa pun tamu yang datang kepadanya.***

Editor: Inayah Nurfadilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah