Network
SRAGEN UPDATE - Mimpi bagi sebagian orang hanyalah bunga tidur belaka, di mana mereka yang mempercayai ini menganggap angin lalu saja mimpi yang ditemuinya.
Padahal, dalam Islam diperbolehkan menafsirkan mimpi yang dialami ketika malam hari.
Seperti ketika seseorang melihat seekor / beberapa ekor singa dalam mimpi, artinya adalah dia kerasukan jin jenis tertentu. Dalam Islam juga terdapat petunjuk berupa doa agar Allah selalu melindungi, sebagaimana diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad sendiri mengelompokkan mimpi dalam tiga jenis, sebagaimana sabda-Nya dalam sebuah hadits yang artinya:
Baca Juga: Hukum Cucian Laundry, Apakah Suci untuk Sholat? Para Muslim Perlu Hati – hati
“Mimpi itu ada tiga. Mimpi baik yang merupakan kabar gembira dari Allah, mimpi karena bawaan pikiran seseorang (ketika terjaga), dan mimpi menyedihkan yang datang dari setan. Jika kalian mimpi sesuatu yang tak kalian senangi, maka jangan kalian ceritakan pada siapa pun, berdirilah dan shalatlah!." (HR Muslim).
Menafsirkan Mimpi dalam Islam
Menafsirkan mimpi menurut Islam itu tidak dilarang, dan bahkan menjadi sebuah keistimewaan apabila seseorang dapat menafsirkan sebuah mimpi, sebagaimana tertuang dalam Alquran Surat Yusuf ayat 21 yang artinya:
“Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti." (QS. Yusuf: 21).
Jadi, mimpi apa pun mungkin bisa ditafsirkan sebagai suatu pertanda dari Allah, atau merupakan gangguan dari setan / jin.
