Dilansir dari YouTube Buya Yahya, terdapat pertanyaan bahwa ketika seseorang sudah berniat berkurban jauh-jauh hari tetapi, hari kurban merupakan hari kelahiran anak.
Kemudian, lebih baik berkurban atau aqiqah terlebih dahulu? Apakah niatnya bisa diganti?
“Kurban ibadah sendiri, aqiqah ibadah sendiri, jangan dicampur” kata Buya Yahya memaparkan penjelasan dari pertanyaan di atas.
Memang terdapat pendapat yang mengatakan bahwa kurban dan aqiqah bisa digabung. Akan tetapi, Buya Yahya tidak mengambil sudut pandang ke situ.
Buya Yahya memaparkan pendapat yang lebih mayoritas atau banyak digunakan. Lebih baik mengikuti kebiasaan yaitu tidak mencampurkan ibadah kurban dan aqiqah.
Dituturkan pada kutipan sebelumnya, kedua ibadah adalah ibadah tersendiri atau masing-masing. Berikut tiga landasan dan perimbangan untuk menjabarkan pemaparan jawaban lebih lanjut.
1. Batas waktu
Pertama, aqiqah memiliki masa yang panjang. Yaitu dari bayi lahir hingga usia akil baligh yang ditandai jika perempuan mengalami haid dan laki-laki keluar air mani.