SRAGEN UPDATE – Khutbah selalu kita jumpai ketika Idul Adha maupun Idul Fitri, Khutbah sendiri secara bahasa memiliki arti ceramah atau pidato.
Sedangkan secara istilah khutbah merupakan ceramah yang disampaikan kepada umat Islam baik berupa peringatan, pemberitahuan, ajakan, cerita maupun nasihat.
Khutbah harus disampaikan dengan syarat, rukun dan ketentuan yang diberlakukan, agar menjadi amalan yang diterima Allah SWT.
Materi khutbah biasanya berisi ajakan amar ma’ruf nahi munkar, nasihat kebajikan, dan peringatan mengenai larangan-larangan, ulasan tentang hikmah, sejarah dan keteladanan dan lain sebagainya.
Baca Juga: Jelang Armuzna, Yaqut Cholil Minta Petugas Layani Jamaah Seperti Orang Tua Sendiri
Orang yang menyampaikan atau membacakan materi khutbah biasanya disebut Khatib.
Khutbah Idul Adha merupakan khutbah yang disampaikan oleh Khatib dihadapan umat Islam atau jamaah sholat Idul Adha.
Khutbah dilaksanakan setelah selesai sholat Idul Adha, dengan syarat, rukun dan ketentuan yang ditetapkan sesuai hukum fikih atau syariat islam.
Dilansir SragenUpdate.com dari akun YouTube Saung Ilmu, berikut tata cara dan khutbah Idul Adha:
1. Ketentuan waktu khutbah Idul Adha
Khutbah Idul Adha dilaksanakan setelah sholat dua rakaat usai.
2. Hukum Khutbah Idul Adha
Hukum Khutbah Idul Adha adalah Sunnah dan ketika dikerjakan harus tetap memenuhi rukun khutbah.
Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Arafah Sebelum Idul Adha 10 Juli 2022 serta Keutamaannya
3. Rukun Khutbah Idul Adha terdiri dari:
Mengucapkan pujian/ memuji kepada Allah SWT, membaca shalawat kepada nabi Muhammad SAW.
Berwasiat tentang Takwa dan Ketakwaan, membaca ayat Al-Qur’an pada salah satu khutbah, menutup khutbah dengan mendoakan kaum muslimin pada khutbah idul adha kedua.
4. Khatib dalam Khutbah Idul Adha
Khatib yang disyaratkan berdiri bila mampu saat berkhutbah, disunnahkan menyela kedua khutbah dengan duduk sebentar.
5. Bacaan takbir khutbah Idul Adha
Pada khutbah yang pertama, Khatib disunnahkan memulainya dengan membaca takbir 9 kali. Dan pada khutbah kedua membaca takbir sebanyak 7 kali.
Baca Juga: Ketahuilah! Ciri-ciri Pinjol Legal vs Ilegal, Jangan Sampai Terlena
Contoh penyampaian kalimat oleh Khatib seperti :
“Jamaah Shalat Idul Adha yang dimuliakan Allah SWT”, atau mengulang kalimat Takbir, Allohu Akbar sebanyak 3 kali misalnya di antara kalimat-kalimat dalam naskah khutbah, bukan merupakan suatu keharusan dan berada di luar rukun khutbah.***