SRAGEN UPDATE - Terdapat tiga tingkatan zikir yang dapat dilakukan kita sebagai hamba Allah dengan hati maupun lisan yang dijabarkan Syaikh asal Mesir.
Zikir merupakan pembasah lidah umat Islam dan penyejuk hati bagi pelantunnya yang dianjurkan dan disarankan untuk selalu mengingat Allah dan tonggak keimanan.
Lalu, bolehkan zikir hanya dengan hati saja tanpa melafadzkannya dengan suara lisan kita? Syaikh memberikan penjelasan tiga tingkatan zikir dalam ulasan artikel ini.
Ulama Mesir menjelaskan beberapa hal terkait zikir yang dapat menjadi rujukan kita saat akan berzikir membasahi lisan dan hati kita sehari-hari.
Baca Juga: Bolehkah Ceramah Sambil Bercanda, Lucu, Seru dan Moderat? Ini Penjelasan Ulama Arab
Penjelasan artikel ini oleh Syaikh Dr. Salim Abdul Jalil (Penasihat Majelis Tinggi Urusan Keislaman Mesir).
Zikir dalam pandangan Madzhab Syafi’i ada tiga tingkatan:
Tingkatan tertinggi yaitu seseorang yang zikir dengan lisannya, dengan suara lirih, tidak terlalu kencang maupun pelan. Sedang-sedang saja. Zikir dilakukan dengan menghadirkan hati.
“Subhanallah, Walhamdulillah, Wa Laa Ilaaha Illallah, Wallahu Akbar” (dibaca dengan suara lirih, suaranya sedang-sedang saja)