Network
SRAGEN UPDATE - Ceramah atau dakwah dengan metode menyelipkan candaan sesekali, menyenangkan, modern dan memudahkan apakah dibolehkan dalam Islam.
Saat Anda menghadiri kajian agama hingga mendengarkan kajian agama online di Youtube, terkadang menemukan ustadz atau ulama berdakwah dengan menyelipkan candaan.
Dakwah dengan sesekali bercanda, menyenangkan dengan metode anti mainstream yang ekstrim dan kaku menjadi perihal yang cukup menjadi perdebatan dalam kajian.
Ulama Arab menjelaskan beberapa hal terkait dakwah yang dapat menjadi rujukan kita saat akan menyampaikan ataupun menghadiri dakwah dengan metode yang santai.
Baca Juga: Lima Sumber Madzhab Imam Syafi’i Sebagai Madzhab Mayoritas Umat Indonesia, Menurut Ulama Mesir
Penjelasan artikel ini oleh Syaikh ‘Abdullah bin Bayyah (Ketua Majlis Al-Imarat lil-Ifta' Asy-Syar'i/ Majelis Fatwa Islam Uni Emirat Arab, sekaligus anggota Majlis Hukama' Al-Muslimin.
Metode yang mengarahkan kepada pemberian kegembiraan dan kepada dakwah yang baik dan tidak diragukan, itu adalah metode yang mendasar.
Agama Islam menyeru kepada dakwah dengan baik.
“Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan sanggahlah mereka dengan cara yang baik” (QS. An Nahl ayat 1265)
