Suatu apa pun yang kamu infakkan pasti Dia akan menggantinya. Dialah sebaik-baik pemberi rezeki.” (QS. Saba’: 39).
Dalam ayat ini ditegaskan bahwa Allah-lah yang melapangkan rezeki atau membatasinya.
Baca Juga: Keistimewaan Bulan Muharram dan Amalan yang Dapat Dikerjakan
Dalam ayat ini juga ditegaskan bahwa yang dilapangkan rezekinya atau dibatasi-Nya adalah rezeki hamba-hamba-Nya.
Berarti, seorang hamba Allah akan menerima ketentuan rezekinya, apakah dilapangkan atau dibatasi oleh Allah SWT.
Dengan demikian ayat ini membantah sekali lagi bahwa kelapangan rezeki itu adalah tanda Allah sayang dan keterbatasannya menandakan Allah benci.
Seorang hamba Allah akan sabar bila rezekinya terbatas.
Baca Juga: Amalan 60 Detik yang Bisa Menghapus Dosa 100 Tahun: Ada 7 Cara yang Bisa Diikuti
Seorang hamba Allah, apabila memiliki rezeki yang berlebih, ia akan memperhatikan orang lain yang memiliki kekurangan.
Orang seperti inilah yang tidak akan termasuk sebagai pendusta agama, sebagaimana dinyatakan dalam surah Al Ma'un ayat 1-3 berikut ini;