Kisah Abu Hurairah RA, Sahabat Nabi Muhammad dan Semangkuk Susu yang Diminumnya Hingga Kekenyangan

- 25 Juli 2022, 21:54 WIB
Kisah Abu Hurairah RA, Sahabat Nabi Muhammad dan Semangkuk Susu yang Diminumnya Hingga Kekenyangan
Kisah Abu Hurairah RA, Sahabat Nabi Muhammad dan Semangkuk Susu yang Diminumnya Hingga Kekenyangan /Freepik/Tatiana Goskova

SRAGEN UPDATE - Abu Hurairah merupakan salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang terkenal di kalangan umat Islam karena hadits-hadits yang dirawikannya.

Sahabat satu ini bernama asli Abu Syams, yang kemudian diganti namanya oleh Rasulullah menjadi Abdurrahman.

Dikenal dengan nama Abu Hurairah karena kecintannya kepada kucing

Selain terkenal ingatan luar biasa menyampaikan perkataan, perilaku, dan kebiasaan Rasulullah hingga meriwayatkan 1.609 hadits, kisah Abu Hurairah dan semangkuk susu yang diminumnya hingga kekenyangan juga terkenal.

Baca Juga: Hasil BRI Liga 1 Persis Solo vs Dewa United 25 Juli 2022, Dewa United Pecundangi Persis Solo

Berikut kisah lengkap Abu Hurairah R.A dan semangkuk susu yang dirangkum SragenUpdate.com dari Instagram @kisah.sahabat_nabi:

Abu Hurairah lahir pada tahun 19 sebelum Hijriah dan berasal dari Qabilah Al-dusi di Yaman.

Dia masuk Islam pada tahun ke-7 Hijriah ketika Rasulullah berangkat menuju Khaibar.

Saking dekatnya dengan Rasulullah, Abu Hurairah juga dikenal sebagai salahs atu ahli shuffah, yaitu orang-orang miskin atau sedang menuntut ilmu yang tinggal di halaman masjid.

Dia hidup penuh dengan kesederhanaan.

Abu Hurairah sering diumpai para sahabat lain tengah tertidur di atas tanah dengan sekepal batu yang diikatkan dengan kain di perutnya, hanya untuk mengganjal dan menahan rasa lapar.

Baca Juga: Kisah Salamah bin Akwa, Sahabat Nabi yang Selalu Berhasil Memburu Perampok hanya dengan Berlari dan Memanah

Suatu ketika, Abu Hurairah bercerita tentang rasa laparnya:

“Demi Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia, aku pernah menempelkan lambungku di atas tanah karena rasa lapar.

Aku juga pernah mengikatkan beberapa batu di perutku karena rasa lapar.

Pada suatu hari, aku pernah duduk di jalan yang biasa para sahabat lewati, kemudian lewatlah Abu Bakar R.A.

Lalu aku bertanya kepadanya tentang ayat dari kitabullah, dan aku tidaklah menanyakannya kecuali hanya agar dia menjamuku.

Akan tetapi Abu Bakar hanya membacakan ayat Alquran lalu kemudian pergi.

Baca Juga: 10 Sifat Terpuji Anjing yang Patut Diteladani Menurut Imam Nawawi

Setelah itu lewatlah Umar bin Khattab R.A, kemudian aku bertanya kepadanya tentang satu ayat di kitabullah, tidaklah akuk bertanya kepadanya kecuali hanya agar dia menjamuku.

Namun dia tidak melakukannya, sebagaimana yang dilakukan Abu Bakar sebelumnya.

Tibalah giliran Rasulullah SAW melintas. Ketik amelihatku, belilau tersenyum dan mengetahui atas apa yang tergambar dari wajah dan hatiku.

“Wahai Abu Hirr! (Sapaan Rasul kepada Abu Hurairah)”.

“Labbaik yaa, Rasulullah,” jawabku.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Pantai di Jawa Tengah: dari Pantai Bandengan hingga Karang Jahe

Beliau bersabda, “Ikutlah bersamaku!”

Aku pun mengikuti beliau, lalu meminta izin masuk ke dalam rumah. Beliau mengizinkanku.

Kemudian Rasulullah SAW menagmbil semangkuk susu yang dijumpainya.

Kepada salah satu Ummul Mukminin kemudian Rasulullah SAW bertanya, “Dari manakah ini?”

Istri Nabi SAW menjawab, “Ini hadiah dari seseorang untukmu”.

Rasulullah kembali tersenyum ke arahku, lantas berkata, “Wahai Aba Hirr!”.

“Labaik yaa, Rasulullah,” jawabku.

Beliau bersabda, “Temuilah ahli shuffah dan ajaklah merekaa kemari”.

Baca Juga: Perkara yang Menyebabkan Fakir dan Miskin Menurut Kitab Kasyifatus Saja: Ada 23 Penyebab

Perkataan Beliau membuatku sedih, lalu aku berkata dalam hati, ‘Apa perlunya ahli shuffah dengan susu tersebut, karena akulah yang berhak daripada mereka.

Aku berharap dapat minum seteguk susu sekadar bisa bertahan dari sisa waktuku.

Apabila ada kaum yang datang, maka akulah yang menyuguhi mereka.’

Lalu aku pergi dan mengundang mereka.

Mereka akhirnya datang dan meminta izin.

Rasulullah mengizinkan, sehingga mereka pun mengambil posisi tempat duduk mereka masing-masing.

Beliau SAW bersabda, “Wahai Abu Hurairah!”

“Labbaik yaa, Rasulullah,” jawabku.

Baca Juga: Macam-Macam Najis dan Cara Menyucikannya, Mukhaffafah hingga Mughaladzhah

Beliau bersabda, “Ambil dan berikanlah kepada mereka!”.

Aku pun mengambil mangkuk tersebut dan memberikannya kepada seorang laki-laki, maka laki-laki itu meminumnya hingga kenyang.

Setelah itu laki-laki tersebut mengembalikan mangkuknya kepadaku.

Kemudian aku berikan kepada yang lain, dan dia pun minum hingga kenyang, kemudian mengembalikannya kepadaku, hingga aku kembalikan mangkuk itu kepada Nabi SAW, sehingga mereka semua sudah merasa kenyang.

Beliau kemudian mengambil mangkuk itu dan menaruhnya di tangan, lalu beliau melihatku sembari tersenyum dan bersabda, “Wahai Abu Hurairah!”.

Aku menjawab, “Labbaik yaa, Rasulullah”.

Beliau bersabda lagi, “Sekarang tinggal aku dan kamu”.

Aku menjawab, “Benar, Wahai Rasulullah”.

Beliau bersabda, “Duduk dan minumlah”.

Baca Juga: 6 Cara Mengatasi Overthinking, Self Awareness Salah Satu Kuncinya

Lalu aku pun duduk dan meminumnya.

Beliau bersabda lagi, “Minumlah!”. Lalu aku minum lagi.

Beliau terus menyuruhku untuk minum, hingga aku berkata, “Tidak, demi Zat yang mengutusmu dengan kebenaran, aku sudah tidak sanggup lagi meminumnya”.

Nabi SAW bersabda, “Berikan bejana itu”.

Aku lalu memberikannya kepada Beliau, setelah memuji Allah dan menyebut nama-Nya, beliau akhirnya meminum sisanya hingga habis”.

Demikian kisah Abu Hurairah dan semangkuk susu yang diberikan Nabi Muhammad SAW. Semoga bermanfaat.***

Editor: Inayah Nurfadilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x