Tafsir Surah Al Mu'minun Ayat 109: Allah Sang Pemberi Rahmat

- 31 Juli 2022, 11:32 WIB
Tafsir Surah Al Mu'minun Ayat 109: Allah Sang Pemberi Rahmat
Tafsir Surah Al Mu'minun Ayat 109: Allah Sang Pemberi Rahmat /Pixabay/Pexels

SRAGEN UPDATE -  Allah SWT adalah pemberi rahmat terbaik bagi umatnya, umat Islam di seluruh dunia.

Allah SWT akan memberi rahmat atau belas kasihnya kepada umat Islam apabila mereka menaati ajaran-ajaran-Nya.

Di dalam Alquran ada salah satu ayat yang menunjukkan bahwa Allah adalah sebaik-baiknya pemberi rahmat yaitu surah Al Mu'minun ayat 109.

Berikut isi dari surah Al Mu'minun ayat 109 lengkap dengan arti juga makna yang terkandung di dalamnya:

Baca Juga: Mengenal Imam Mazhab: Biografi Imam Malik

اِنَّهٗ كَانَ فَرِيْقٌ مِّنْ عِبَادِيْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اٰمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَاَنْتَ خَيْرُ الرّٰحِمِيْنَ ۚ

 

Artinya:

Sesungguhnya segolongan dari hamba-hamba-Ku berdoa, “Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat. Engkau adalah sebaik-baik pemberi rahmat.”

Makna yang terkandung di dalamnya:

Pada ayat ini, Allah menerangkan sebab mereka (umat manusia) disiksa dan di azab serta jawaban yang menghina atas permintaan mereka kembali ke dunia.

Hinaan itu muncul karena mereka menghina hamba-hamba Allah yang telah beriman, seperti Bilal, Khabbab, dan orang-orang mukmin yang lemah lainnya, selalu mendekatkan diri kepada Allah, menegaskan ikrar dan pengakuan keimanan mereka kepada-Nya, membenar-kan para rasul yang telah diutus-Nya, senantiasa meminta ampunan dan memohon rahmat kepada-Nya karena Dialah pemberi rahmat yang sebaik-baiknya.

Orang-orang kafir ini menghadapi orang-orang mukmin itu dengan sikap mengejek, menertawakan, dan menghina.

Baca Juga: 3 Hal Pemicu Konflik Menjelang Pernikahan, Pahami dan Persiapkan Secara Matang Bagi Kamu yang Hendak Menikah

Selain itu, ayat ini juga menerangkan bahwa kesibukan orang-orang kafir itu tidak lain dan tidak bukan hanyalah mengejek dan menertawakan orang-orang mukmin, membuat mereka lupa mengingat Allah.

Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam surah Al Muthaffifin ayat 29-33 yang berbunyi:

 اِنَّ الَّذِيْنَ اَجْرَمُوْا كَانُوْا مِنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا يَضْحَكُوْنَۖ ٢٩ وَاِذَا مَرُّوْا بِهِمْ يَتَغَامَزُوْنَۖ ٣٠ وَاِذَا انْقَلَبُوْٓا اِلٰٓى اَهْلِهِمُ انْقَلَبُوْا فَكِهِيْنَۖ ٣١ وَاِذَا رَاَوْهُمْ قَالُوْٓا اِنَّ هٰٓؤُلَاۤءِ لَضَاۤلُّوْنَۙ ٣٢ وَمَآ اُرْسِلُوْا عَلَيْهِمْ حٰفِظِيْنَۗ ٣٣

Artinya:

“Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang dahulu menertawakan orang-orang yang beriman.

Dan apabila mereka (orang-orang yang beriman) melintas di hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya, dan apabila kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira ria.

Dan apabila mereka melihat (orang-orang mukmin), mereka mengatakan, ”Sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang sesat,” padahal (orang-orang yang berdosa itu), mereka tidak diutus sebagai penjaga (orang-orang mukmin).” (Al Muthaffifin: 29-33).***

 

Editor: Inayah Nurfadilah

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah