Network
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. Al-Baqarah: 183).
Baca Juga: 5 Tips Sehat untuk Menjaga Tubuh Anda Tetap Harum dan Wangi Sepanjang Hari, Yuk Simak Semuanya
Itulah hakikat tujuan puasa, yaitu agar kita menjadi orang yang bertakwa kepada Allah SW'T dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Seorang muslim semestinya melaksanakan yang telah menjadi kewajibannya. Target puasa adalah takwa. Untuk pencapaian itu, puasa tidak dilakukan hanya sekadar menggugurkan kewajiban atau bahkan sia-sia karena hilangnya pahala yang disebabkan banyaknya perbuatan yang mengurangi pahala puasa, seperti berkata dusta, ghibah (menggunjing), dan lain sebagainya. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ وَالْجَهْل فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
Artinya:
Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta, maka Allah tidak buruh pada puasanya. (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadits ini menunjukkan bahwa orang yang berpuasa sangat ditekankan untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan yang diharamkan karena sangat berpengaruh terhadap puasa yang sedang dijalankan. Hanya saja, kebanyakan kita, ketika menjalankan ibadah puasa, keadaannya tidak berbeda antara saat berpuasa dan tidak puasa. Masih ada yang tetap saja menganggap remeh kewajiban-kewajiban atau tetap saja melakukan perbuatan-perbuatan diharamkan. Seharusnya, seorang mukmin tidak akan menjadikan hari-hari puasanya sama dengan hari-hari yang lain. Pada saat berpuasa, ia akan lebih bertakwa kepada Allah dan lebih bersemangat menjalankan ibadah...
Baca Juga: 9 Tips Mendapatkan Jodoh Terbaik, Lengkap beserta Doanya, Cek Sekarang!
