Kisah Ummu Aiman yang Mendapat Karomah di Rauha Ketika Hijrah ke Madinah

- 12 Januari 2023, 21:08 WIB
Ilustrasi Kisah Ummu Aiman yang Mendapat Karomah di Rauha Ketika Hijrah ke Madinah
Ilustrasi Kisah Ummu Aiman yang Mendapat Karomah di Rauha Ketika Hijrah ke Madinah /Pixabay/JacksonDavid

SRAGEN UPDATE - Ummu Aiman merupakan salah satu sahabat Nabi SAW dari kalangan wanita Islam.

Beginilah kisah Ummu Aiman yang mendapat karomah di Rauha ketika sedang menuju Madinah untuk hijrah.

Karomahnya yaitu dia mendapat minuman dari langit ketika melakukan perjalanan.

Berikut kisah Ummu Aiman yang mendapat karomah / perlindungan dari Allah ketika di Rauha hendak menuju Madinah:

Baca Juga: Contoh Khutbah Jum'at Singkat Berbahasa Indonesia, Cocok untuk Referensi Jum'at Ini

Ummu Aiman bernama asli Barkah, putri dari Sa'labah yang berkebangsaan Habsyi (Ethiopia).

Awalnya, dia adalah budak milik Abdullah bin Abdul Muthalib yang kemudian diwariskan kepada putranya, Muhammad SAW, setelah ia meninggal dunia.

Selain budak, Nabi juga mewarisi lima unta jantan dan beberapa kambing.

Setelah itu, Nabi Muhammad diasuh dan disusui oleh Ummu Aiman sampai ia menginjak usia dewasa.

Karena itulah Nabi Muhammad memanggilnya dengan panggilan "ibunda" atau ummi ba'da ummi (ibuku setelah ibuku).

Jika melihat Ummu Aiman, beliau bersabda, "Ini adalah sisa anggota keluargaku."

Baca Juga: Alibaba Menjual Saham Paytm Senilai Rp1,9 Triliun Melalui Kesepakatan Blok

Setelah menikah dengan Khadijah, Nabi Muhammad memerdekakan Ummu Aiman, lalu ia dinikahi oleh Ubaid bin Al-Haris dari suku Khazraj.

Dari pernikahannya dengan Ubaid, Ummu Aiman dikaruniai seorang anak laki-laki yang diberi nama Aiman yang sangat berjasa terhadap perkembangan Islam dan tewas dalam peperangan melawan pasukan Quraisy sebagai syahid.

Tidak lama kemudian, Ubaid, ayahnya juga menyusul.

Ummu Aiman menjalani kehidupan sehari-harina sebatang kara, karena itulah Nabi Muhammad sering bermain ke rumahnya dan sering menghiburnya.

Beliau juga memberikan kabar gembira kepadanya bahwa ia akan memperoleh posisi mulia di surga kelak di akhirat.

Mendengar kabar gembira tersebut, Zaid bin Haritsah berniat meminangnya.

Baca Juga: Kabar Baik! Penerima Bansos Bisa Lolos Pra Kerja 2023, Apakah Alumni Pra Kerja Bisa Dapat Bansos Lain?

Karena Ummu Aiman juga tak keberatan untuk menerima pinangan Zaid, maka Nabi segera menikahkannya dengan Zaid yang kemudian melahirkan seorang bayi laki-laki bernama Usamah.

Nabi Muhammad SAW memperlakukan Ummu Aiman layaknya ibu sendiri.

Sering juga Nabi SAW bercanda dengannya.

Suatu hari, Ummu Aiman datang ke rumah Nabi dan meminta untuk dinaikkan unta.

"Rasulullah, bawalah aku!" katanya.

Nabi menjawab sambil bercanda, "Aku akan menaikkanmu di atas punggung anak unta itu."

la berkata, "Rasulullah, ia tidak akan kuat aku naiki. Aku juga tidak menginginkannya."

"Aku tidak akan membawamu kecuali dengan anak unta itu," kata Nabi lagi bercanda.

Ini adalah cara Nabi bercanda dengan Ummu Aiman.

Meskipun bercanda, beliau tidak mengatakan kecuali yang benar, sebab semua unta adalah anakya unta.

Ketika Nabi Muhammad wafat, Ummu Aiman terdiam dan tak dapat menahan kesedihannya.

Air matanya berjatuhan membanjiri kedua pipinya.

Ia lalu memuji Nabi dengan melantunkan sebuah syair:

Ain judi adalah air mata yang menyembuhkan

Maka perbanyaklah tangismu

Ketika mereka berkata, "Rasul telah tiada"

Itulah duka yang tiada tara

Tangisilah orang yang paling baik sebuah nikmat bagi kita di dunia

Orang teristimewa dengan wahyu langit

Baca Juga: 5 Fakta Kapal Misterius Sepanjang 25 Meter yang Terdampar di Garut: Diperkirakan Sudah Cukup Lama Tenggelam

Setelah Rasulullah wafat, kebiasaan beliau mengunjungi Umu Aiman semasa hidupnya diteruskan oleh Abu Bakar.

Sesekali ia mengajak Umar untuk menemaninya.

Suatu hari, ketika berkunjung ke rumah Ummu Aiman, Abu Bakar dan Umar mendengar Ummu Aiman sedang menangis.

Maka mereka segera masuk ke dalam rumah dan bertanya me-ngenai keadaannya.

Tapi, karena melihat Ummu Aiman terus-menerus menangis, mereka tidak berkata-kata banyak.

Mereka bertanya, "Ummu Aiman, apa yang membuat Anda menangis? Sesungguhnya segala yang ada di sisi Allah lebih baik bagi Rasulullah."

Ummu Aiman menjawab,"Saya menangis bukan karena tidak tahu bahwa segala yang ada di sisi Allah itu lebih baik bagi Rasul-Nya, tetapi saya menangis karena wahyu telah terputus dari langit karena wafatnya Muhammad, katanya.

Baca Juga: Daftar Lengkap Fakta-fakta dan Zodiak Para Punggawa Partai PDI Perjuangan

Kata-kata Ummu Aiman, membuat Abu Bakar dan Umar pun ikut hanyut dalam kesedihan, sehingga tak terasa air mata mereka berjatuhan ka-rena teringat sosok Rasulullah, sahabat sekaligus pembimbing spiritual mereka.

Karena sangat mencintai Allah dan Rasulullah, Ummu Aiman mendapatkan karomah.

Berikut kisah Ummu Aiman yang mendapat karomah ketika berada di Rauha.

Selain mengasuh Nabi SAW hingga kanak-kanak kemudian dekat dengan beliau, Ummu Aiman juga termasuk salah satu wanita yang aktif menyebarkan Islam.

Ketika terjadi perang Uhud, ia ditugaskan sebagai penyuplai minuman dan mengobati tentara yang terluka.

Kegiatan dakwahnya menyebabkan dia harus sering mendapat teror dan siksaan dari orang-orang Quraisy.

Baca Juga: Hasil 16 Besar Malaysia Open 2023: Apri Fadia Jadi Wakil Indonesia Keempat yang Lolos ke Perempat Final

Ketika teror itu sudah sampai puncaknya, ia diizinkan Rasulullah hijrah ke Madinah.

Pada saat hijrah ke Madinah, Ummu Aiman berjalan tapa membawa bekal apa pun.

Karena merasa kehausan, ia pun beristirahat di Rauha, wilayah yang terletak antara Mekkah dan Madinah, tepat saat matahari terbenam.

Tiba-tiba saja, ia mendengar gemerisik yang cukup keras di atas kepalanya.

Ummu Aiman kemudian mengangkat kepalanya, dan ia melihat ada timba yang menjulur dari langit dengan tali timba berwarna putih.

Ia menarik timba itu, lalu memegangnya, kemudian meminumnya sampai rasa hausnya hilang.

Setelah meminum air itu, Ummu Aiman sama sekali tidak merasakan haus lagi.

Baca Juga: Mujadid 2024 Ramai di Bicarakan, Kenali Lebih Jauh tentang Orang Ijtihad Menurut Husain Basyaiban

Pernah ia berpuasa pada hari yang sangat panas dan berputar-putar di bawah terik matahari yang bisa membuatnya merasa haus, tapi ia tidak merasa haus.

Demikianlah kisah Ummu Aiman yang mendapat karomah dari Allah berupa minuman dari langit yang didaptkan SragenUpdate.com dari buku 40 Sahabat yang Memiliki Karamah.

Semoga kisah di atas dapat dijadikan teladan untuk kita semua.***

Editor: Inayah Nurfadilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah