5 Sifat Terpuji Anjing dalam Kitab Kasyifatussaja yang Patut di Contoh Oleh Orang Mukmin

- 16 Januari 2023, 12:26 WIB
5 Sifat Terpuji Anjing dalam Kitab Kasyifatussaja yang Patut di Contoh Oleh Orang Mukmin
5 Sifat Terpuji Anjing dalam Kitab Kasyifatussaja yang Patut di Contoh Oleh Orang Mukmin /PORTAL PURWOKERTO /Pexels/Valeria Boltneval

SRAGEN UPDATE - Hewan dan manusia pasti memiliki sifatnya masing-masing.

Sifat-sifat itulah yang membedakan antara satu dan yang lainnya.

Tetapi tahukah kamu, ada sifat hewan yang terpuji dan patut kita, sebagai orang mukmin, contoh.

Yaitu sifat terpuji yang ada pada diri anjing.

Baca Juga: Erick Thohir dan La Nyalla Mencalonkan Jadi Ketum PSSI, CEO PSIS: Bingung, Sama-Sama Bagus

Dalam kitab Kasyifatussaja, karangan Syeikh Muhammad Nawawi Al-Bantani.

Dalam kitab tersebut, terdapat 10 sifat terpuji yang ada pada anjing yang patut kita contoh.

Tetapi disini hanya akan disebutkan 5 saja, yaitu:

  1. Anjing sering berada dalam kondisi kelaparan

أولها لا يزال جائعا وهذه من صفات الصالحين

Sifat ini menjadi tanda bagi orang yang sholih.

Baca Juga: Sukses Gelar Kongres Biasa 2023, PSSI Akan Gelar Kongres Luar Biasa (KLB) 16 Februari Mendatang

Maksudnya adalah orang sholih sangat suka sekali dengan melakukan sunnah rasul.

Salah satu sunnah rasul adalah puasa senin dan kamis ataupun ayamul bidh.

Selain itu, orang sholih juga tidak terlalu mengedepankan perut mereka, asalkan cukup dan mampu beribadah maka itu yang mereka terima.

  1. Hanya tidur sebentar dimalam hari

لا ينام من الليل إلا قليلا وهذه من صفات المجتهدين

Sifat ini menjadi tanda untuk orang yang Mujtahidin, bersungguh-sungguh.

Baca Juga: Arsenal Gagal Dapatkan Mykhaylo Mudryk Karena Chelsea, Mikel Arteta: Kami Memiliki Pemain yang Luar Biasa

Artinya adalah orang-orang yang bersungguh-sungguh itu berani menghabiskan waktunya untuk kebaikan.

Contohnya ialah pencari ilmu. Ketika seseorang yang bersungguh-sungguh mencari ilmu, maka pasti pada malam hari ia akan bangun dan belajar.

Seperti yang dijelaskan oleh imam Syafi'i dalam salah satu bait syiirnya:

بقدر الكد تكتسب المعالي # ومن طلب العلا سهر الليالي

"Dengan segala kerja keras, tercapailah derajat yang tinggi # dan barang siapa yang menginginkan kemulyaan, maka hendaknya ia begadang dimalam hari".

Baca Juga: Terungkap Alasan V BTS Unfollow Instagram TOP BIGBANG dengan Cepat, Tagar #FreeTaehyung Trending di Twitter

  1. Penurut kepada majikannya

لو طرد في اليوم ألف مرة ما برح من باب سيده وهذه من علامات الصادقين

"Jika ia diusir suatu hari seribu kali, ia akan tetap berada di depan pintunya majikannya. Ini adalah tanda orang yang jujur".

Maksudnya adalah orang jujur pasti memberikan penuturan yang sama meskipun ia didesak oleh suatu keadaan.

Misalnya ketika orang jujur dituduh untuk berbohong, lalu ia disogok untuk berbohong, ataupun ia diancam untuk berbohong pasti ia akan tetap jujur.

  1. Rela berada di derajat yang paling rendah dimata orang

أن يقنع من الأرض بأدنى موضع وهذه من علامات الراضين

Ini termasuk dari tanda-tanda orang yang ridho.

Baca Juga: Kronologi Kiper Arsenal Aaron Ramsdale Ditendang Fans Spurs, PFA dan Tottenham Segera Beri Tindakan

Ketika anjing itu disuruh apapun oleh majikannya maka ia akan melakukannya meskipun ia hewan yang dianggap rendah bahkan memegangnya najis dan memakan dagingnya itu haram.

Tetapi dari itu semua, ia rela melaksanakan perintah dari majikannya, maka seharusnya orang mukmin itu ridho dengan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT.

Contohnya ketika seseorang mendapatkan musibah berupa kehilangan barang berharganya, maka ia tetap ridho dan mengikhlaskannya.

Ataupun ketika seseorang melaksakan ibadah, meskipun ia dalam keadaan sakit, ia tetap melaksanakan ibadah tersebut.

Baca Juga: Pembicaraan Investasi Indonesia dengan Tesla Masih Berlangsung, BKPM: Sudah Ada Perusahaan yang Berinvestasi

  1. Menerima pemberian meskipun satu suapan

إذا أعطى له لقمة أكلها وبات عليها وهذه من علامات القانعين

Ini termasuk tanda orang-orang yang Qana'ah atau menerima.

Orang mukmin ketika diberi sesuatu oleh siapapun, meskipun itu hanya sedikit bahkan cukup untuk dirinya sendiri, maka ia akan tetap menerima.

Selain menerima itu, ia juga tidak berharap untuk diberi yang lebih dari itu bahkan menuntut untuk hal yang lebih besar.***

Editor: Inayah Nurfadilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah