Haramnya Babi, Kenapa Babi Haram, Mengapa Allah Menciptakan Babi? Berikut Sifat Buruk yang Terkandung di Babi

- 5 Maret 2023, 16:04 WIB
Haramnya Babi, Kenapa Babi Haram, Mengapa Allah Menciptakan Babi? Berikut Sifat Buruk yang Terkandung di Babi
Haramnya Babi, Kenapa Babi Haram, Mengapa Allah Menciptakan Babi? Berikut Sifat Buruk yang Terkandung di Babi /Labuan Bajo Terkini/Pixabay

SRAGEN UPDATE - Babi merupakan salah satu hewan yang diharamkan oleh Allah SWT dan pada Al-Qur'an secara spesifik, yaitu pada surah Al-Maidah (5): 3, QS Al-An'am (6): 145, QS An-Nahl (16): 115, dan Al-Baqarah (2): 173.

 

Pada surah Al-Baqarah Allah SWT berfirman yang artinya: "Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah…"

Babi sendiri tidak mungkin diciptakan Allah tanpa ada manfaat pada ciptaan tersebut, Allah tidak menciptakan sesuatu tanpa adanya guna.

Baca Juga: Preview Drama Divorce Attorney Shin Episode 1: inilah kapan, dimana, dan Cara Menonton

Babi hampir seluruh tubuhnya bisa dimanfaatkan, kulit atau tulangnya dapat digunakan untuk memproduksi gelatin, bagian tubuh yang lain juga dapat digunakan untuk industri makanan dan obat-obatan.

Salah satu hikmah diciptakannya babi yaitu untuk menguji iman seorang muslim, apakah akan tergoda dengan kenikmatan sesaat ketika mengonsumsi babi.

Mengapa Babi Diharamkan?

Sampai saat ini belum terdapat penelitian secara khusus yang membahas pengaruh makanan terhadap fisik dan kejiwaan seseorang yamg mengonsumsinya.

Akan tetapi para pakar setuju jika makanan yang dikonsumsi dapat mempengaruhi secara signifikan perilaku dan kondisi kejiwaan seseorang.

Dr. Rafid Hasan mengakui bahwa ada hubungan erat antara makanan dan kejiwaan seseorang, pada penelitiannya terlihat adanya hubungan antara makanan dengan emosi, khususnya depresi, kelelahan yang kronis, dan tekanan darah tinggi.

 

Dr. Alexis Carrel pemenang hadiah Nobel Kedokteran mengakui bahwa perasaan manusia sangat dipengaruhi kualitas dan kuantitas makanannya.

Dr Wayne Callaway, Amerika Serikat  juga memberikan pendapatnya bahwa makanan dapat mempengaruhi suasana hati seseorang.

Baca Juga: Kronologi Hoshi dan DK SEVENTEEN yang Dikecam Usai Membuat Komentar ‘Fatphobic’ Tentang Seungkwan

Pada kenyataannya Allah SWT mengharamkan sesuatu kepada hambanya karena terdapat lebih banyak mudarat pada benda tersebut, sementara manfaatnya tidak sebanyak mudaratnya.

Sifat Buruk Babi

1. Kerasulannya tidak tertandingi hewan lain

Untuk memuaskan sifat rakusnya, apabila tidak terdapat makanan, babi akan memuntahkan kembali makanannya dan memakannya lagi.

2. Suka memakan bangkai dan kotoran sendiri.

Apabila tidak mendapatkan bangkai, babi tidak akan segan untuk memakan kotorannya sendiri.

Apabila terdapat bangkai yang busuk, babi juga akan memakannya, bahkan kadang juga membiarkan bangkai menjadi busuk sebelum memakannya.

3. Babi senang di tempat yang basah dan kotor.

Babi menyukai tempat yang kotor seperti di kubangan lumpur dan tempat yang basah dan tidak tahan kulitnya terhadap sinar matahari sehingga menyebabkan babi harus selalu di tempat yang basah dan lembab.

 

4. Terkadang babi mengencingi makanannya sebelum dikonsumsi.

Terdapat kisah antara Syaikh Muhammad Abduh yang sedang mengunjungi Prancis ditanya oleh mahasiswa.

Mahasiswa tersebut mengatakan bahwa babi zaman sekarang telah dipelihara di peternakan modern sehingga kebersihannya terjamin dan mengalami proses sterilisasi yang memadai sehingga umat Islam yang mengharamkan babi karena cacing pita di babi bisa dibantah.

Baca Juga: Preview Anime Blue Lock Episode 22: inilah kapan, dimana, dan bagaimana Cara Menonton

Muhammad Abduh tidak langsung menjawab melainkan meminta dua ekor ayam jantan dan satu betina, dan dua ekor babi jantan dan satu babi betina.

Setelah terpenuhi, Syeikh Abduh mengirim dua ayam jantan dan satu betina dalam satu kurungan.

Pada kasus tersebut terlihat dua ayam jantan bertarung untuk memperebutkan ayam betina.

Selanjutnya, dikurung pula dalam satu kurungan dua babi jantan dan satu babi betina.

Terlihat bahwa tidak sedikit pun terdapat perkelahian, melainkan babi jantan yang satu membantu babi jantan lain untuk memakan seks terhadap babi betina.

 

Sheikh Muhammad Abduh kemudian berkata, "Saudaraku semua, daging babi membunuh 'ghirah' orang yang memakannya. Itulah yang terjadi pada kalian."

"Seorang lelaki di antara kalian membiarkan isterinya bersama lelaki lain, tanpa rasa cemburu. Seorang Bapak di antara kalian melihat anak perempuannya bersama lelaki asing tanpa rasa was-was. Sesungguhnya daging babi itu menularkan sifat-sifat buruk pada orang yang memakannya".***

Editor: Inayah Nurfadilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah