Kisah Lengkap Imran bin Hushain, Sahabat Nabi SAW yang Mendapat Karomah Berupa Dikunjungi Malaikat Setiap Hari

- 30 Maret 2023, 15:40 WIB
Kisah Lengkap Imran bin Hushain, Sahabat Nabi SAW yang Mendapat Karomah Berupa Dikunjungi Malaikat Setiap Hari
Kisah Lengkap Imran bin Hushain, Sahabat Nabi SAW yang Mendapat Karomah Berupa Dikunjungi Malaikat Setiap Hari /YouTube Tinta Mahabbah

SRAGEN UPDATE - Karomah yang Allah anugerahkan kepada hamba-hambanya tidak hanya untuk mengajak orang lain terpukau lalu masuk Islam, atau hanya untuk ketahanan fisik agar bisa terus beribadah, tetapi juga keinginan dari hamba pilihan tersebut juga bisa.

Seperti yang terjadi pada Imran bin Hushain, salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang mendapat karomah berupa dikunjungi malaikat setiap hari.

Hal tersebut terjadi karena keinginan Imran bertemu malaikat, dan Allah mengabulkan keinginan Imran.

Berikut kisah lengkapnya, sebagaimana SragenUpdate.com rangkum dari buku 40 Sahabat Nabi yang Mendapat Karomah:

Asal-Usul Imran dan Awal Mula Keinginannya Bertemu Malaikat

Imran bin Hushain lahir dna besar di Bashrah, kemudian hijrah di Madinah. Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, ia kembali ke negaranya hingga meninggal dunia pada tahun 52 H.

Imran masuk Islam dan meninggalkan agama nenek moyangnya pada tahun terjadinya perang Khaibar, yakni tahun 7 Hijriah bersamaan dengan masukIslamnya Abu Hurairah. Namun ada juga yang mengatakan bahwa Imran telah masuk Islam pada saat Nabi Muhammad saw., masih berdakwah di Mekah.

Baca Juga: Kisah Lengkap Abu Abbas, Sahabat Nabi yang Mendapat Karomah Berupa Tongkat yang Bercahaya untuk Membantunya

Sejak Imran masuk Islam dan berbaiat kepada Nabi Muhammad saw., ia bersumpah pada dirinya untuk mencintai Allah dan rasul-Nya melebihi cintanya kepada yang lain.

Suatu hari, beberapa sahabat datang ke rumah Nabi Muhammad saw., untuk menanyakan suatu hal. Salah satu dari mereka bertanya, "Rasulullah, kenapa setiap kami berada di samping Anda hati kami lunak dan tidak lagi menginginkan dunia, seolah-olah akhirat terlihat jelas oleh mata kami. Akan tetapi, ketika kami sudah tidak berada bersama Anda untuk kembali ke rumah kami bertemu istri, anak, dan dunia kami, kami tidak bisa mengontrol diri?"

Nabi Muhammad saw., bersabda sekaligus menjawab pertanyaan mereka:

"Demi Zat yang jiwaku ada dalam kekuasaan-Nya, seandainya kalian konsisten seperti ini, maka para malaikat aka menampakkan wujudnya untuk menyalami kalian, dan itu hanya terjadi sewaktu-waktu saja."

Imran menguping pembicaraan tersebut, maka timbullah keinginan yang kuat dalam dirinya sampai-sampai ia bersumpah untuk selalu berusaha demi mencapai tujuan yang mulia itu. Akhirnya, ia memutus- kan untuk fokus beribadah kepada Allah.

Itulah sebabnya, ketika terjadi tragedi shiffin, Imran lebih memilih untuk bersikap netral, tidak memihak salah satu kelompok. Bahkan, ia menyeru kepada orang-orang agar tidak ikut campur apalagi terlibat dalam peperangan tersebut.

Imran menginstruksikan agar mereka tetap mempertahankan ajaran-ajaran Islam dengan baik dan benar.

Katanya kepada orang-orang, "Menggembala rusa di puncak gunung sampai mati sekalipun lebih aku sukai daripada harus menghunjamkan anak panah ke salah satu kelompok, baik meleset apalagi mengenai sasaran."

Setiap bertemu orang di jalan, ia selalu berwasiat, "Jagalah masjidmu. Jika ada yang masuk (ke masjid), tinggallah di rumahmu. Dan jika ada yang memasuki rumahmu untuk merampas nyawa dan hartamu, maka perangi dia!"

Peristiwa Imran Mendapat Karomah

Dikabarkan bahwa Imran mengidap penyakit aneh selama 30 tahun. Selama itu, a tidak pernah mengeluh apalagi muncul dari mulutnya kata-kata "aduh". Ia tidak pernah berhenti untuk selalu beribadah kepada Allah.

Baca Juga: Kisah Lengkap Abdullah bin Amr, Sahabat Nabi SAW yang Mendapat Karomah Jenazahnya Bisa Membaca Alquran

Menurut keterangan dari Muhammad Ibnu Sirin, Imran menderita penyakit istisga' (semacam penyakit busung air) selama 30 tahun. Penyakit tersebut hanya bisa disembuhkan dengan cara menempelkan besi panas ke tubuhnya (kayyu), tetapi Imran menolak diobatidengan cara seperti itu.

Dua tahun sebelum meninggal, baru ia mau diobati. Al-Mutharrif yang saat itu berada di dekatnya, ditanya olehImran, "Apa engkau merasa bahwa malaikat sedang mendoakanku. Ketika besi panas aku tempelkan, dia berhenti mendoakanku?"

Al-Mutharrif bertanya, "Di bagian kepala atau kaki, malaikat itu datang mendoakan Anda?"

Jawabnya, "Di dekat kepalaku."

Al-Muthharif berkata, "Aku tidak melihatnya akan meninggal dunia sehingga penyakit yang dideritanya sembuh seperti sediakala.”

Tidak lama setelah itu, ia bertanya lagi, "Apa engkau merasa malaikat sedang mendoakanku lagi?"

Keinginan Imran untuk bisa bertemu malaikat akhirnya terwujud.

Ketika ia sakit, setiap hari para malaikat datang menjenguknya dan mengucapkan salam kepadanya, serta mendoakannya. Karena itulah, ketika ia diberi saran agar mengobati penyakitnya, ia menolak dan baru menerima saran tersebut dua tahun sebelum meninggal dunia.

Sebelum meninggal, Imran sempat berwasiat kepada keluarganya agar menyegerakan pemakamannya, tidak seperti orang-orang Yahudi atau orang-orang Nasrani yang suka menunda-nunda pemakaman. Kemudian membuat kuburannya berbentuk persegi empat dan diangkat dengan empat jari. la juga berwasiat agar mengikat tempt tidurnya dengan sorban dan ketika keluarganya telah kembali dari pemakamannya, la berpesan untuk menyembelih hewan dan mengadakan jamuan.

Baca Juga: Kisah Lengkap Sabit bin Qais, Sahabat Nabi yang Mendapat Karomah Berupa Jenazahnya Bersaksi atas Rasulullah

Khusus untuk istri-istrinya ia berwasiat, "Siapa pun di antara kalian yang berteriak menangisi kematianku, maka tidak ada warisan baginya."

Demikian kisah lengkap Imran bin Hushain. Semoga bermanfaat.***

Editor: Muhammad Emir Al-Azkiya

Sumber: Buku 40 Sahabat Nabi yang Memiliki Karamah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x