Network
SRAGEN UPDATE - Nabi Muhammad SAW menulis surat kepada rakyat Bahrain dan rajanya yaitu Al Mundzir bin Sawa, surat yang berisi seruan untuk memeluk agama Islam.
Surat pertama yang dikirim Rasulullah SAW kepada Mundzir melalui kurirnya yaitu Al-Ala' bin Hadhrami berhasil membuat sebagian rakyat Bahrain masuk Islam.
Rakyat yang masuk Islam tersebut dikatakan bahwa mereka menyukai Islam dan kagum kepada Islam.
Akan tetapi, sebagian lagi tidak mau masuk kepada agama Islam.
Baca Juga: Isi Surat Rasulullah SAW kepada Kisra, Raja Persia, Surat Seruan Memeluk Agama Islam
Selain itu, Al Mundzir bin Sawa meminta surat lagi karena di negerinya terdapat orang-orang Majusi dan Yahudi.
Berikut balasan surat dari Al Mundzir bin Sawa setelah membaca surat pertama Rasulullah SAW.
"Amma ba'd. Wahai Rasulullah, saya sudah membaca surat tuan yang tertuju kepada rakyat Bahrain. Di antara mereka ada yang menyukai Islam dan kagum kepadanya lalu memeluknya, dan di antara mereka ada pula yang tidak menyukainya.
Sementara di negeriku ada orang-orang Majusi dan Yahudi. Maka tulislah lagi surat kepadaku yang bisa menjelaskan urusan tuan."
Isi surat kedua Nabi Muhammad SAW kepada Al Mundzir bin Sawa
"Bismillahirrahmanirrahim
Dari Muhammad Rasul Allah kepada Al Mundzir bin Sawa. Kesejahteraan bagi dirimu. Aku memuji bagimu kepada Allah yang tiada Illah selain-Nya.
Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, amma ba'd.
Aku mengingatkanmu kepada Allah SWT. Barang siapa yang memberi nasihat kepada dirinya sendiri, dan siapa yang menaati utusan-utusanku dan mengikuti mereka, berarti dia telah menaatiku.
Barangsiapa memberi nasihat kepada mereka, berarti dia telah memberi nasihat karena aku. Sesungguhnya para utusanku telah menyampaikan pujian yang baik atas dirimu.
Aku telah memberi syafaat kepadamu tentang kaummu. Biarkanlah orang-orang muslim karena mereka telah masuk Islam, kuampuni orang-orang yang telah berbuat dosa terimalah mereka.
Selagi engkau tetap berbuat baik, maka kami tidak akan menurunkanmu dari kekuasaanmu. Siapa yang ingin melindungi orang-orang Majusi atau Yahudi, maka dia harus membayar jizyah."***
