Ali bin Abi Thalib pernah mengadili seorang budak hitam yang tertangkap basah saat mencuri. Ali lalu menginterogasi budaknya, dan akhirnya budak itu mengakui bahwa a memang telah mencuri. Sebagai hukumannya, Ali memotong tangannya sebagai balasan atas apa yang telah ia perbuat. Budak itu pun berlalu dari hadapan Ali. Saat perjalanan pulang, budak itu berpapasan dengan Salman dan Ibnu Al-Kawwa' Ibnu Al-Kawwa' bertanya, "Siapa yang memotong tanganmu?" Budak itu menjawab, "Amirulmukminin, pemimpin kaum muslimin, menantu Rasulullah, dan suami yang meninggalkan kehidupan duniawi.”
Ibnu Al-Kawwa' bertanya keheranan, "Dia telah memotong tanganmu tetapi engkau tetap memujinya?"
"Bagaimana aku tidak memujinya, telah memotong tanganku sesuai hukum dan telah menyelamatkanku dari api neraka."
Mendengar hal itu, Salman kemudian member tahu Ali. Maka, Ali memangggil budaknya itu dan meletakkan tangannya ke lengannya, lalu menutupinya dengan sapu tangan sambil berdoa. Setelah itu, kami mendengar suara dari langit, "Angkat sapu tangan dari tangannya." Kami pun mengangkat sapu tangan itu, tiba-tiba tangan budak itu sembuh (tersambung kembali).”
5. Allah mengijabah doa Ali untuk menyembuhkan kelumpuhan seorang laki-laki
Suatu malam, Ali bersama kedua anakya, Hasan dan Husain mendengar seseorang bersenandung:
Wahai Zat yang mengabulkan doa orang yang terzalimi
Wahai Zat yang memusnahkan penderitaan, bencana, dan sakit Utusan-Mu tertidur di rumah Rasulullah sedang orang-orang kafir mengepungnya Engkau Zat Yang Mahahidup lagi Mahategak, tidak pernah tertidur Dengan kemurahan-Mu, ampuni dosa-dosaku Wahai Zat tempat harapan makhluk di Masjidilharam Jika ampunan-Mu tak dapat diharapkan oleh orang yang salah Lalu siapa yang akan mencurahkan nikmat kepada orang-orang yang durhaka.
Kemudian Ali menyuruh orang untuk mencari pelantun syair itu. Tak lama kemudian pelantun syair itu menghadap Ali sambil menveret tubuh sebelah kanannya seraya berkata, "Aku ya amirulmukminin."