ISI PIRINGKU: Program Penurunan Angka Stunting yang Digagas Komunitas di Sragen

7 Juli 2022, 14:30 WIB
ISI PIRINGKU: Program Penurunan Angka Stunting yang Digagas Komunitas di Sragen /Instagram/@kominfo.sragen

SRAGEN UPDATE Sebuah komunitas di Sragen menggagas inovasi untuk menurunkan angka stunting yang ada di Sragen, inovasi tersebut adalah “Isi Piringku”.

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di seribu hari pertama kehidupan anak.

Dilansir SragenUpdate.com dari @kominfo.sragen,Kusdinar Untung Yuni Sukowati selaku Bupati Sragen telah membuka secara resmi program inovasi penurunan angka stunting “Isi Piringku” pada Rabu, 6 Juli 2022.

Sebelumnya pada tahun 2017, pemerintah telah meluncurkan sebuah program dengan nama yang sama yaitu “Isi Piringku” yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas gizi masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Arafah Sebelum Idul Adha 10 Juli 2022 serta Keutamaannya

Program “Isi Piringku” sendiri merupakan program yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat Sragen supaya dapat memahami bagaimana porsi makan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan gizi.

Selain itu, program ini juga merupakan program pengganti konsep 4 sehat 5 sempurna, sebuah konsep lama yang sudah cukup banyak dikenal masyarakat Indonesia.

Selain Bupati Sragen, Sekretaris Daerah Sragen yaitu Tatag Prabawanto, Jajaran Asisten Sekretaris Daerah, Ketua TP PKK Kabupaten Sragen, Kepala OPD terkait hadir dalam peluncuran program “Isi Piringku” ini.

Peluncuran program ini juga dihadiri dan diikuti sebanyak 1.200 peserta lainnya yang terdiri dari Ibu-ibu PKK, kader kesehatan, dan Kagama (Keluarga Alumni Universita Gajah Mada) FK-KMK UGM angkatan 86.

Baca Juga: Bocoran Terbaru Iphone 14, Masih imbang melawan Nokia N9 2022, Dari Rumor Hingga Faktanya

Pemerintah Kabupaten Sragen telah berupaya mengimplementasikan program-program yang unggul di puskesmas seperti pemantauan rutin dari perkembangan balita.

Pemantauan rutin ini dilakukan mulai dari bayi usia 0 hingga 23 bulan dengan kartu sehat secara gratis.

Balita dipastikan menerima ASI eksklusif dan ibu juga diberikan pengetahuan dan pemahaman terkait ASI.

Kemudian, balita bisa dimonitor secara rutin oleh kader atau petugas yang dapat membantu mendeteksi bila ada kecurigaan ke arah stunting pada anak.

Selain itu, beberapa puskesmas di Kabupaten Sragen juga memiliki program-program yang dibuat sebagai upaya dalam pencegahan stunting.

Baca Juga: BLACKPINK Buktikan Dampaknya Bagi YG Entertainment, Ini Nilai Saham Mereka Usai Umumkan Tur Dunia dan Comeback

Program tersebut antara lain POPM (Pemberian Obat Pencegahan Pasal) cacingan, penanggulangan diare, sanitasi dasar, peningkatan gizi, dan edukasi pola asuh yang sesuai dengan kebutuhan dan tahapan perkembangan anak.***

 

Editor: Inayah Nurfadilah

Tags

Terkini

Terpopuler