Makam ini terletak di Sragen Lor tepatnya di sebelah barat Kantor Dinas Perikanan kabupaten Sragen.
Baca Juga: Pendiri HIPMI Inginkan Pengurus HIPMI Berusia dibawah 41 Tahun
Kyai Srenggi merupakan nama samaran Tumenggung Alap-Alap ketika sampai di desa Kranggan karena memutuskan untuk pergi dari kerajaan Mataram di Kartasura.
Tumenggung Alap-Alap dan keluarga pergi dari kerjaan karena kecewa dengan Kanjeng Sunan yang bersikap lemah dan tidak teguh yang dapat membahayakan kedudukan Tumenggung Alap-Alap sebagai narapraja Mataram.
Konon Kyai Srenggi ini adalah salah seorang Panglima Perang dari Sunan Amangkurat di Kartosuro, yang sebetulnya bernama asli Tumenggung Alap-Alap.Untuk menghilangkan jejak beliau berganti nama Kyai Srenggi.
- Makam Pangeran Samudra di Gunung Kemukus
Makam ini berlokasi di desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang ± 29 km arah utara dari kota Solo dan ± 34 km arah utara Kota Sragen.
Pangeran Samudra adalah putra Majapahit yang terakhir dari ibu selir.
Pangeran Samudra mendalami ilmu agama di bawah bimbingan Sunan Kalijaga di Demak Bintoro, kemudian melanjutkan berguru pada Kyai Ageng Gugur tentang ajaran Agama Islam di Desa Pandan di lereng Gunung Lawu.