Elon Musk Berulah Lagi, Pemecatan Massal hingga Kantor Twitter Ditutup Sementara

19 November 2022, 09:43 WIB
Elon Musk Berulah Lagi, Pemecatan Massal hingga Kantor Twitter Ditutup Sementara /

SRAGEN UPDATE -  Sejak Twitter dibeli Elon Musk, internal perusahaan itu banyak mengalami gonjang-ganjing.

Penyebabnya tidak lain adalah pemilik baru Elon Musk yang menetapkan kebijakan 'tidak wajar' sejak ia datang di Twitter.

Terbaru, warga Twitter dibuat heboh lantaran isu penutupan platform berlogo burung biru itu.

Baca Juga: Buntut Buka Baju Saat Manggung, Widi Vierratale Terancam Hukuman 10 Tahun Penjara

Dilansir dari Antara, menurut pernyataan para staf, kontor Twitter di San Francisco, California, AS dikabarkan memang akan tutup, namun hanya sementara setidaknya hingga hari Senin, 21 November 2022.

Perusahaan yang dibeli Elon Musk itu tidak memberi keterangan kenapa keputusan itu diambil.

Namun beberapa laporan ada yang menyebut kontor Twitter tutup semetara karena banyak karyawan yang terkena PHK massal dan mengundurkan diri.

Terkait PHK itu Komisaris TInggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Volker Turk sampai mengeluarkan surat terbuka untuk Elon Musk pada 5 November 2022.

"Twitter adalah bagian dari revolusi global yang telah mengubah cara kita berkomunikasi," tulis Türk dalam surat itu, dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Jadwal Semifinal Australia Open 2022: Gregoria Mariska dan Dejan-Gloria Siap Bertanding

"Tapi saya menulis dengan keprihatinan dan ketakutan tentang wadah publik digital kami dan peran Twitter di dalamnya," tulisnya menambahkan.

"Menghormati hak asasi manusia kita bersama harus menetapkan pagar pembatas untuk penggunaan dan evolusi platform," Türk melanjutkan.

"Singkatnya, saya mendesak Anda untuk memastikan hak asasi manusia menjadi pusat pengelolaan Twitter di bawah kepemimpinan Anda," tulisnya.

Matan pekerja Twitter mengatakan kepada BBC, memprakirakan hanya akan ada 2.000 karyawan yang menetap. Sedangkan sisanya memilih pergi atau terkena PHK.

Jika diakumulasi dari keseluruhan karyawan yang berjumlah 7.500 orang, artinya hanya seperempat pekerja yang bertahan.

Baca Juga: Daftar Skuad Meksiko di Piala Dunia 2022 Qatar, Ada 8 Pemain Tengah dan 8 Pemain Belakang

"Saya tidak ingin bekerja untuk seseorang yang mengancam kami melalui email berkali-kali" kata mantan pegawai, dikutip dari Antara.***

Editor: Kiki Widayanti

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler