Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Streaming Disney+ untuk Liburan Natal, Cocok Ditonton Bersama Keluarga
“Penjelasan lebih panjang minggu depan,” tulis Musk.
Perbedaan pada warna centang verifikasi ini disebabkan karena gagalnya layanan pertama mereka yang menyebabkan banyak pengguna yang menyamar menjadi selebriti atau brand di Twitter.
Layanan verifikasi yang mengharuskan pengguna membayar 8 dollar AS atau sekitar Rp.125.384 ini merupakan langkah Musk untuk meningkatkan pendapatan Twitter setelah kehilangan banyak pengiklan sejak ia membeli perusahaan.
Layanan ini sempat dihentikan pada 11 November 2022 karena banyak akun palsu menjamur dan menyebabkan kekacauan di media sosial.
Contohnya, seorang pengguna berpura-pura menjadi akun resmi perusahaan farmasi Eli Lilly and Co, dan kemudian men-tweet bahwa insulin akan diberikan gratis.
Baca Juga: Jinyoung GOT7 Dikabarkan Masuk Wamil Maret 2023, Berikut Jadwal Sibuknya Sebelum Berangkat
Ini kemudian memicu penurunan saham perusahaan tersebut dan memaksa mereka untuk meminta maaf.
Musk kini mencari cara yang lebih kreatif untuk mengatasi masalah tersebut dengan pewarnaan berbeda pada centang verifikasi yang diautentikasi secara manual oleh Twitter.***